Connect with us

    EKONOMI

    Ancaman Perang Dagang Amerika Perburuk Neraca Perdagangan Indonesia

    Published

    on

    Ket foto : Ketua Bidang Ekonomi dan Perbankan Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, I Made Yoga Adiputra, SE.


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Isu melemahnya nilai tukar rupiah mulai dirasakan mulai menghantam investasi di Indonesia, padahal ada isu lain yang lebih mengancam yakni isu perang dagang antara Amerika dengan Indonesia. “Tapi itu baru isu belum terjadi, karena sudah getol terjadi perang dagang antara Amerika dengan China. Namun Presiden Trump juga akan mengetatkan negera-negara yang banyak mengekspor ke Amerika dengan kelonggoran tarif, selain China yang kena kebijakan itu, juga India dan Indonesia,” ungkap Ketua Bidang Ekonomi dan Perbankan Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, I Made Yoga Adiputra, SE di Denpasar, Kamis (12/7/2018).

    Dikatakan, untungnya perang dagang Amerika dengan Indonesia hanya sebatas wacana, karena masih mempertimbangkan apakah akan memperketat tarifnya. Karena dari data BPS (Badan Pusat Statistik) neraca perdagangan Amerika dan Indonesia itu minus, karena lebih banyak Indonesia yang mengekpor ke Amerika. Apalagi neraca pedagangan Indonesia tahun 2015 sampai 2017 terus surplus secara global, meskipun tahun 2013 sampai 2014 neraca perdagangan defisit, termasuk tahun 2018. Namun disisi lain, selain akibat kenaikan harga minyak dunia, melemahnya nilai rupiah menurut beberapa pakar ekonomi lebih dominan disebabkan kenaikan suku bunga bank di Amerika sehingga bisa menarik investasi. “Apalagi pasar modal di Indonesia kebanyakan dari investasi asing, sehingga begitu melihat peluang di Amerika lebih baik, mereka akan menarik dananya dari rupiah ke dolar yang memicu pelemahan nilai tukar rupiah,” jelasnya..

    Karena itulah, HIPMI mengkhawatirkan pelemahan rupiah yang sudah menjadi ancaman, sekarang ditambah ancaman lain dengan perang dagang Amerika. “Makanya pemerintah Indonesia melobi Presiden Amerika agar tidak perang dagang dengan Indonesia, karena selain menaikan suku bunga bank juga ingin menaikan tarif impor dari Indonesia,” katanya seraya menjelaskan kenapa kedua isu ini perlu diperhitungkan, karena untuk menghitung pendapatan nasional juga dari Produk Domestik Brutu (PDB) yang dipengaruhi salah satunya investasi baik dalam dan luar negara. “Karena isu terhadap melemahnya rupiah akan menghantam investasi. Sementara perang dagang Amerika akan berpengaruh terhadap penurunan nilai ekspor impor yang sudah defisit. Adanya perang dagang ini berakibat ekspor ke Amerika akan berkurang sebagai salah satu tujuan ekspor terbesar,” bebernya.

    Advertisement

    Jika dicermati, pengaruhnya ancaman isu tersebut bagi pengusaha di Indonesia akan memicu kenaikan bahan baku semakin mahal. Khususnya di Bali yang selain menjual pariwisata, pengusahanya juga banyak mengekspor, seperti barang kerajinan dan hasil pertanian. Karena itu, HiPMI berharap pemerintah bisa menyakinkan Presiden Amerika, karena Indonesia masih membutuhkan bantuan sebagai negara berkembang. Tidak seperti China yang sudah wajar diajak perang dagang. “Sementara Indonesia kan masih perlu bertumbuh. Jadi semoga pemerintah bisa mengendalikan perekonomian di Indonesia dengan mempermudah investasi di Indonesia supaya investor itu kembali ke Indonesia. Jika Amerika mempermudah investasi, kita juga harus mempermudah disini, selain melobi Amerika agar tidak menaikan tarif impor barang dari Indonesia,” tandasnya. eja/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]