DAERAH
Memanfaatkan Limbah Tahu Untuk Bio Gas,
MAGELANG,– Salah satu desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mampu memanfaatkan limbah tahu menjadi biogas. Limbah tahu yang tidak berdaya guna, kini menjadi berkah hingga desa tersebut menjadi desa mandiri energi.
Desa tersebut adalah Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Prestasi sebagai desa mandiri energi kategori mapan tersebut diraih dengan penuh perjuangan. Upaya yang dilakukan tak berjalan mulus bak membalik telapak tangan.
Berawal dari sekitar tahun 2013 warga mulai mengeluhkan dampak pencemaran limbah tahu. Limbah tersebut berasal dari pabrik tahu yang berada di Dusun Sindon.
Dampak yang dikeluhkan saat itu antara lain polusi udara, hingga limbah yang mengalir ke sawah-sawah. Dampaknya, ada kolam warga yang ikannya mati dan tanaman padi yang hasilnya tidak maksimal.
Warga pun memutar otak hingga berupaya untuk memanfaatkan limbah tahu itu menjadi biogas. Selain itu, warga juga membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga air limbah yang keluar ramah lingkungan.
Hasilkan Biogas Gratis untuk Warga
Kepala Desa Sambak, Dahlan mengatakan, ide awal biogas ini karena Desa Sambak banyak perajin tahu sehingga banyak yang terkena dampak dari limbah.
“Ada kolam ikan milik warga banyak ikan yang mati. Terus tanaman padi subur, tapi tidak berbuah (gabuk). Dengan adanya masalah itu, kami sekalu kepala desa banyak mendapatkan komplain dari warga,” kata Dahlan saat ditemui di rumahnya Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Sabtu (25/6/2022).
Untuk itu, pihaknya meminta solusi dari Dinas Lingkungan Hidup untuk penanganan limbah tahu tersebut. Kemudian pada tahun 2014, pihak dinas menyarankan untuk mengajukan proposal pembuatan biogas sebagai salah satu pemanfaatan limbah tahu.
“Kami diminta mengajukan proposal sehingga tahun 2015 ada proposal yang direalisasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Akhir tahun 2015 dan 2016 sudah mulai dioperasikan untuk biogas,” ujar Dahlan.
Menurut Dahlan, biogas Desa Sambak itu lantas diverifikasi untuk mengikuti lomba program kampung iklim (Proklim) tingkat nasional kategori utama pada tahun 2017. Tahun 2021 kemarin, Desa Sambak meraih Proklim kategori Lestari.
“Tahun 2019 kami menganggarkan dari dana desa sebesar Rp 135 juta (untuk pembuatan biogas). Tahun 2021 kami mendapatkan bantuan dua unit (digester) dari ESDM Provinsi Jawa Tengah. Itu murni dibuat oleh warga Sambak sendiri karena kebetulan Sambak punya teknisi, punya tenaga ahli tentang biogas,” tuturnya.
“Itu awal mulanya dari sumber masalah (limbah tahu). Dari banyaknya masalah, bagaimana solusinya. Ternyata dari masalah sekarang menjadi berkah,” ujar dia.
68 KK Desa Sambak menikmati biogasi ini.(fri)
Editor : Feri
You must be logged in to post a comment Login