OLAHRAGA
Tak Transparan Rekrut Atlet, Borok Coki Kian Terkuak
Medan – Borok Muchrid Nasution menakhodai Pengprov PRSI Sumut kian terkuak.
Pria yang akrab disapa Coki membuat pembinaan atlet berjenjang paling bawah terkesan abal abal
Seperti dikatakan Ketua PRSI Binjai Ika Prihatini. Menurut dia, Pengprov PRSI Sumut penbinaan atlet terkesan tidak transparan terutama atlet yang masuk team Pelatda Jangka Panjang.
“Atlet yang masuk pelatda tidak sesuai hasil seleksi”, kata Ika
Begitu juga saat pngiriman atlet di Kejurnas (FAI). Atlet yang berangkat tidak sepenuhnya biayai pengprov versi Coki.
“Sekitar 70% atlet biayanya ditanggung oleh masing-masing orangtua. Apa ini yang namanya pembinaan.? Untuk mengirim atlet ke Kejurnas aja tidak punya biaya dari si Muchrid Nasution atau akrab disapa Coki”, berang Ika saat menjawab awak media di Medan, Minggu (24/7).
Kemudian jelasnya, kegiatan pelatihan-pelatihan yang di selenggarakan di Jakarta Bandung dan Bali, Pengprov PRSI Sumut versi Muchrid tidak membuat pemberitahuan ke pengcab-pengcab.
” Utusan pelatih/wasit yang berangkat juga biayanya bukan dari Pengprov tetapi seluruh biaya di tanggung masing-masing personal. Apa itu yg dibanggakan PRSI Sumut dibawah kepemimpinan Muchrid”,katanya
Sementara Sekrerais PRSI TOBA Lontung Sinaga menyebutkan Pengprov telah membekukan dua pengcab.
Pembekuan karena disebut melanggar administrasi musprovlub.
“Kami korban keserakahannya. Administrasi apa yang langgar ?.
Musprovlub itu ada didalam AD/ART PRSI pasal 15 AD/ART PRSI.”,kata nya
Musprovlub sebutnya disebabkan oleh adanya Pasal 13 ayat 2 AD/ART PRSI yang berbunyi “Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)/Musyawarah Provinsi Luar Biasa
(MUSPROVLUB)/Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa (MUSKAB/KOTLUB) diselenggarakan
untuk mengambil keputusan terhadap hal-hal penting yang berhubungan dengan kepengurusan dan/atau
akibat tidak berjalannya roda organisasi.
“Jadi kami sarankan kepada Muchrid Nasution untuk taat dan patuh kepada AD/ART PRSI yang merupakan acuan dalam menjalankan organosasi.
Artinya memang selama kepemimpinan Muchrid Nasution tidak berjalan roda organisasi”jelasnya
Pembinaan pun sebutnya jalan ditempat, program kerja tidak ada serta event-event juga tidak ada.
” Kita lihat propinsi lain, dalam 1 tahun bisa buat event sampai 3 kali. Sedangkan PRSI Sumut dibawah kepemimpinan Muchrid Nasution tidak punya event. Event yg diselenggarakan pada bulan maret 2022 yang lalu bertajuk Exebhisi North Sumatra itu bukan murni event PRSI Sumut tapi event dalam merayakan Ulang Tahun salah satu pengurus”,ujarnya. Malaon)
You must be logged in to post a comment Login