DAERAH
Gara-Gara Cabai Layu, Akhirnya Gubernur Pastika Minta Maaf Kepada Akademisi Unud
Ket foto : Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada kalangan Akademisi Universitas Udayana (Unud), khususnya Fakultas Pertanian Unud yang merasa tersinggung dengan pernyataaanya saat menanggapi intrupsi Ketua Komisi IV DPRD Bali pada acara Rapat Gabungan Antara DPR, Pansus Pertanggungajawaban Pelaksanaan APBD 2017 dengan SKPD di Ruang Sidang DPRD Provinsi Bali yang telah berlangsung, Senin (23/7/2018).
Mangku Pastika menyadari, kata-kata yang sudah dilontarkannya tidak bermaksud menyinggung, namun diakui kurang pas hingga membuat ada peserta rapat yang juga kebetulan seorang akademisi tidak berkenan (tersinggung, red). “Kata-kata saya memang mungkin kurang pas. Oleh karena itu para akademisi marah-marah karena tersinggung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya. Saya kesatria kalau saya salah saya minta maaf,” ujarnya di Gedung Wisma Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa (24/7/2018).
Made Mangku juga menjelaskan kalimat yang disampaikannya dengan menyebutkan banyak kalangan akademisi yakni doktor dan profesor pertanian tidak bisa mengurusi penyakit cabe bertahun-tahun termasuk melebar ke permasalahan jeruk dan pohon pisang sebenarnya hanya untuk memprofokasi para ahli untuk jengah dan lebih peduli dengan nasip petani. Oleh sebab itu dalam kesempatan tersebut Pastika di hadapan wartawan juga meminta agar pernyataan maafnya dipublikasikan.
Ia juga berharap tidak semua akademisi tersinggung, namun justru dijadikan motifasi agar kedepan bila terjadi permasalahan di sektor pertanian para ahli segera melakukan inisiatif untuk meneliti penyebab hama yang melanda dan segera mendapatkan solusi dalam upaya penanganan dan penyelamatan produksi petani. “Saya pada forum ini mohon diteruskan oleh media saya minta maaf. Maksud saya ingin memprofokasi para ahli untuk jengah walaupun kurang baik. Mungkin saya kurang pas, oleh karena itu saya minta maaf kepada yang tersinggung mudah-mudahan tidak semua tersinggung,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, akademisi Unud Prof. DR. Ir. I Wayan Supartha, PH.MS menyayangan pernyataan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menanggapi intruksi dari Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Parta terkait keluhan petani cabai di Sukawati yang terserang hama. Tanggapan gubernur dinilai kurang pas terlebih bernuansa merendahkan dan meremehkan kalangan akademisi hingga menyinggung dan meragukan kepakaran para akademisi. Ini yang menjadi catatan kekecewaan karena sebuah kasus gubernur serta merta langsung meragukan kepakaran seseorang atau institusi pendidikan. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login