EKONOMI
Festival Agribisnis 2018, Gubernur Minta Akademisi Aktif Dampingi Petani
Ket foto : Festival Agribisnis 2018 dibuka resmi oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta petani agar mengembangkan budidaya unggul yang memiliki daya jual yang lebih tinggi. “Cara ink agar bisa merubah hidup petani, maka perlu memilih budidaya yang unggul dan bagus sehingga kelak lebih sejahtera bukan hanya menanam itu-itu saja,” kata Pastika ketika membuka Festival Agribisnis ke 7 tahun 2018 di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Kamis (26/7/2018) .
Pada kesempatan itu, dipamerkan produk-produk unggulan pertanian Pulau Dewata serta kelompok Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura (Aspehorti) Bali. Gubernur Pastika disambut oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana yang didampingi oleh Kepala UPT Pertanian Terintegrasi (Simantri), I Wayan Sunada serta diserahkan bunga oleh perwakilan bunga oleh putra putri pendamping Simantri.
Ia mengatakan, perubahan agar berani dilakukan bukan menanam produk-produk yang memiliki kualitas dan harga yang lebih rendah. Untuk itu, para akademisi juga ikut mendampingi pengembangaanya yang merupakan kewajiban sebagai kampus dalam menginplementasikan Tri Dharma Pergiruan Tinggi. “Para akademisi agar terjun langsung ke lapangan melakukan kerja nyata, melakukan pendampingan dan sungguh-sungguh mengabdi kepada pada petani,” ungkapnya.
Hal itu dilaksanakan sebagai bentuk bukti nyata keterlibatan secara aktif perguruan tinggi terhadap pengembangan pertanian dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Lebih jauh, Gubernur Pastika yang didampingi sejumlah Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali menegaskan bahwa sampai kapanpun pertanian akan selalu diperlukan Meskipun era telah berganti menjadi era digital, namun keberadaan pertanian khususnya pangan tidak akan bisa tergantikan. “Semaju apapun dunia, makanan belum bisa digantikan oleh digital maupun internet, maka masyarakat untuk terus menghidupkan pertanian,” harapnya.
Masyarakat akan tetap memerlukan pangan untuk mendapatkan tenaga untuk bisa hidup dan berkarya. Untuk itu, keberadaan sektor pertanian harus terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitasnya. “Bagaimanapun majunya dan modernnya suatu bangsa akan tetap memerlukan pangan, pangan tidak mungkin digantikan. Untuk itu kita harus hidupkan terus sektor pertanian, tingkatkan terus kualitas dan kuantitasnya,” imbuhnya.
Terkait penyelanggaraan festival agribisnis yang rutin digelar setiap tahun, Gubernur Pastika menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya melalui festival ini maka masyarakat akan tahu keberadaan ragam pangan lokal yang kita miliki serta menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal tersebut. Dari segi bisnis, pelaksanaan kegiatan ini akan semakin mendekatkan antara produsen dengan konsumen sehingga akan dapat memotong jalur distribusi, sehingga pangan bisa didapat dengan harga lebih murah dengan kualitas terjamin.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana dalam laporannya dimana tujuan dari kegiatan festival agribisnis ini disamping untuk memperpendek jalur distribusi, juga bertujuan untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan produk pertanian lokal, menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk pertanian lokal serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk kesehatan.
Festival Agribisnis yang mengusung tema “Cintai petani, konsumsilah produk pertanian lokal” akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 26-29 Juli 2018 bertempat di sebelah timur Monumen Badjra Sandhi Renon. Dalam pembukaan festival agribisnis ke 7 yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali yang ditandai dengan pelepasan balon, juga dirangkaikan dengan penandatanganan MOU Kemitraan pemasaran produk pertanian serta penyerahan hadiah lomba yang diserahkan langsung oleh Gubernur Bali.
Sementara itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI) Bali Prof Nyoman Suparta menilai ajang tersebut sebagai momentum mempertemukan produsen dengan konsumen. Namun, kegiatan itu agar berkelanjutan dan dibarengi dengan tindak lanjut dalam aksi nyata dalam membela petani agar lebih sejahtera. “Saya juga tetap berjuang agar para petani mendapatkan perlindungan, mengingat generasi muda masih minim yang ingin menggeluti dunia tersebut,” ujarnya.
Disamping itu, pemerintah juga agar membuat Peraturan Daerah (Perda) Kerjasama Sinergitas Hasil Pertanian. Upaya itu untuk memastikan hasil-hasil pertanian Balj bisa diserap oleh industri, khususnya hotel dan restoran yang ada di Pulau Dewata. Selama ini, pemenuhan barang-barang pertaniannya masih ada didatangkan luar daerah termasuk import. “Peluang besar itu, agar mampu diambil sehingga petani hidupnya lebih terjamin dan sejahtera,” tutupnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login