NEWS
BPI KPNPA RI Minta Kapolri Tunjukkan Sikap Tegas “Jargon Presisi ” Untuk Libas Habis Perjudian Dan Narkoba
Jakarta.Jarrakpos.com. Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membersihkan institusinya dari oknum yang akan menjatuhkan wibawa Polri dimasyarakat.
Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa kang Tb Sukendar menyampaikan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mendapatkan dukungan kuat dari Presiden, dan Masyarakat untuk itu Kapolri harus bergerak cepat dalam membersihkan institusi Polri dengan sapu yang bersih dan bukan lagi menggunakan sapu kotor sebab dukungan menguat dari masyarakat itu diarahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar segera membersihkan institusinya dari berbagai kelompok.
Dukungan nyata yang kini didapat Kapolri adalah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sejak awal minta kasus polisi tembak polisi ini dituntaskan secara transparan.
Selain itu, dukungan juga datang dari mahasiswa lewat organisasi Mahasiswa Peduli Keadilan (MPK).
Dan juga dukungan dari BPI KPNPARI di 34 Propinsi , Kang Tb Sukendar menilai Kapolri mampu mengusut kasus pembunuhan Brigadir J secara transparan dan juga mampu membasmi peredaran Narkoba serta Perjudian yang semakin marak di Nusantara
Langkah Kapolri dalam menyikapi perintah Presiden untuk ungkap terang benderang kasus tewas nya Brigadir J dan Berantas Narkoba serta Perjudian yang sudah sangat menghkwatirkan dimasyarakat adalah bentuk implementasi dari jargon Polri Presisi.
“Dengan ditetapkannya Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka dan dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap jejaring FS di tubuh Polri yang diduga ikut membantu skenario busuk FS menggambarkan Kapolri tidak main-main, artinya Kapolri dapat bertindak tegas dan tanpa ada rasa ragu untuk sikat habis para oknum yang diduga kuat menjadi backing dari Narkoba dan Perjudian
“Tinggal nanti harus ada juga punishment dari Kapolri yang lebih memberikan efek jera dalam tubuh korps bhayangkara tersebut terkait dengan bersih bersih di internal Polri agar paradigma polri tetap terjaga dengan baik dan dampaknya pada pelayanan yang terus prima dan profesional kepada masyarakat.
Kang Tb Sukendar menilai PR yang utama harus dituntaskan Polri yakni membongkar motif dari pembunuhan tewas nya Brigadir J dengan terang benderang.
Menurutnya, hal ini penting agar tidak beredar banyak spekulasi mengenai motif kasus ini di masyarakat.
“Karena menyangkut dengan akuntabilitas yang didengungkan Polri dalam setiap kesempatan dan Kapolri juga harus dewasa menyikapi terjadi nya peristiwa Tewas nya Brigadir J sebagai pembelajaran publik agar kejadian serupa tak terulang.
Kang Tb Sukendar juga meminta Kapolri jangan takut dan ragu dalam memberantas mafia maupun oknum nakal di internal Polri , kapolri harus buktikan taring nya tebas kepala dan kupas ekor nya ini semua akan membuat efek jera bagi jajaran dibawah bila main main dengan hukum dan menjadi antek Mafia.
“Kang Tb Sukendar yang sejak awal terjadi nya peristiwa tewasnya Brigadir J sudah menyatakan dukungan penuh dan meminta dengan tegas kepada Kapolri untuk copot semua yang terlibat dengan menghalang halangi proses penyidikan harus diberikan sanksi kode etik dan pidana agar menjadikan efek jera bagi kelompok yang masih gentayangan di Polri apalagi secara jelas dan gamblang dukungan sudah juga diberikan Presiden Jokowi kepada Kapolri agar Polri mengambil langkah tegas dan profesional tanpa ada keragu raguan dan segera Kapolri untuk berbenah di tubuh Polri menuju polri yang lebih baik dan bersih.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani meyakini sistem yang dibangun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menghadapi kemungkinan munculnya perlawanan dari kubu Irjen Ferdy Sambo.
Terutama, terkait pengusutan kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
“Sebagai anggota Komisi III, saya yakin sistem yang ada di Polri terhadap situasi yang demikian sudah terbangun untuk menghadapi kemungkinan adanya perlawanan tersebut,” kata Arsul.
Legislator PPP ini pun menyebut Kapolri Listyo tinggal secara konsisten menegakkan sistem di internal Polri tersebut. Baik yang terkait dugaan pelanggaran etik maupun tindak pidana.
“Jika itu dilakukan maka dukungan publik akan berada di belakang Kapolri dan jajaran pimpinan Polri,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kelompok-kelompok pendukung mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang diduga memberikan perlawanan dalam penuntasan kasus kematian Brigadir J.
“Pak Kapolri sekiranya ada pihak pihak intervensi, ikut campur dalam proses penyidikan, Pak Kapolri harus menertibkan, harus diberikan peringatan,” kata Sugeng kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).
Sugeng menyatakan bahwa Ferdy Sambo memang cukup memiliki pengaruh di Korps Bhayangkara.
Sebab, puluhan anggota Polri ikut terlibat dalam mempengaruhi penyelidikan awal kasus pembunuhan Brigadir J.
“Pasti berpengaruh, makanya 36 orang yang ikut nyemplung dalam kasus ini, gimana tidak berpengaruh,” jelasnya.
Menurutnya, pengaruh Sambo di internal Polri tak terlepas dari posisinya yang menjabat sebagai Kadiv Propam. (red /kur)
You must be logged in to post a comment Login