OLAHRAGA
Asprov PSSI Sumut Pecat Iswanda Ramli, Rafriandi : ‘Itu Putusan Arogan dan Superbodi”
Medan – Asprov PSSI Sumut dalam memutuskan suatu perkara dinilai arogan karena mengesampingkan sportivitas dan fair play
Putusan Asprov PSSI Sumut yang memberhentikan Iswanda Ramli sebagai Ketua Askot PSSI Medan menempatkan lembaga tersebut merasa superbodi dalam membuat putusan.” kata Pengamat Sepakbola Rafriandi Nasution , Kamis (25/8) menjawab putusan Asprov PSSI Sumut yang memberhentikan Iswanda Ramli dari Ketua Askot PSSI Medan
Menurut dia, seharusnya Asprov PSSI Sumut melihat apakah kegiatan Edy Ramahyadi termasuk kedalam kalender kegiatan Asprov PSSI Sumut.
Lagi pula katanya, Asprov PSSI juga belum mengagendakan rapat kerja sejak terpilihnya Kodrat Sah sebagai Ketua Asprov.
“Sehingga belum ada agenda yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Artinya masih berpedoman kepada hasil konggres PSSI.
Rapat Asprov PSSI sumut yang dilakukan dalam pengambilan keputusan penonaktifan Ketua Asprov kota Medan bukan dilaksanakan di ktr sekretariat resmi Asprov PSSI, kecuali Asprov PSSI belum punya sekretariat atau jumlah orang yang rapat melebihi daya tampung.boleh dijadikan alasan lainnya”ujarnya.
Secara administratif jelasnya, sah saja Asprov PSSI mengeluarkan surat keputusan tentang penonaktifan ketua Askot kota Medan, tetapi jika dipandang dari sudut pandang sportivitas dan fair play dalam rangka ikut memajukan sepakbola dilingkungan Provsu.Maka surat keputusan tersebut esensinya sangat arogansi dan kehilangan dukungan publik.
“Buktinya, kegiatan Piala Edy Ramahyadi cup tetap terlaksana sampai menghasilkan juara satu,dua dan tiga.jadi efektifitas surat itu tidak berjalan.”, sebutnya
Selanjutnya kata Rafriandi, masyarkat dan publik akan menilai apa kedepannya yang akan diperbuat Asprov PSSI Sumut untuk kemajuan sepakbola Sumut.
“Jika tidak memberikan prestasi yang membanggakan,bisa jadi senjata makan Tuan.”ujarnya
You must be logged in to post a comment Login