Bahas Program Gubernur Baru, Koster Kumpulkan Tim Khusus

Ket foto : Daftar nama Tim Khusus Penyusun Progam Gubernur Periode 2018-2023.

Denpasar, JARRAKPOS.com – Setelah ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (pasangan Koster-Ace), Selasa (24/7) langsung berkantor di Kantor Transisi yang telah disiapkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kabarnya selaku Gubernur Bali terpilih sudah membentuk dan menetapkan Tim Khusus Penyusun Progam Gubernur Periode 2018-2023 dan mulai akan mengumpulkan seluruh tim untuk menggelar rapat di Kantor Transisi Jalan Moh Yamin, Renon, Denpasar, Kamis (2/8/2018).

Di kantor transisi yang merupakan rumah dinas Ketua DPRD Bali yang tidak terpakai tersebut tersebut, Koster dan Cok Ace bisa langsung bekerja dengan 36 orang baik berlatar belakang akademisi, profesional, termasuk para pakar berbagai bidang dan tokoh masyarakat. Mereka akan merumuskan janji kampanye Koster-Ace menjadi program kerja Gubernur Bali periode 2018-2023. Saat dikonfirmasi Akademisi yang juga Pakar Hukum dari Universitas Udayana Dr. Tuny Sakabawa yang ditunjuk sebagai salah satu Tim Khusus Penyusun Program Koster-Ace membenarkan ke-36 orang yang masuk daftar Tim Khusus Penyusun Program Koster-Ace sudah final. “Sudah final nama-nama yang masuk daftar tim. Besok semua dipanggil untuk rapat di Kantor Transisi,” katanya saat dihubungi Rabu (2/8/2018) malam.

Dijelaskan Tim Khusus Gubernur bertugas sebagai tim untuk membantu percepatan kinerja gubernur mengimplementasikan visi dan misinya yang tertuang dalam Program Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Tim ini disebutkan terdiri dari para ahli dibidangnya masing-masing. Tim Khusus Gubernur ini juga akan terbagi dalam klaster sesuai kompetensi keahliannya. “Sinkronisasi dan harmonisasi menjadi pedoman tim dalam bekerja yang akan di fasilitasi Sekda Propinsi Bali,” ungkapnya seraya menegaskan program kerja tim terbagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek 100 hari kedepan menginventarisasi Peraturan Daerah (Perda) yang dianggap tidak kondusif dengan visi misi Koster-Ace.

Tugas lainnya tim ini dipaparkan juga harus menata birokrasi agar sesuai dengan kebutuhan kinerja gubernur dan lainnya termasuk mengkaji Undang-Undang Provinsi Bali yang harus disesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. “Inti tugasnya inventarisasi, identifikasi dan evaluasi perangkat Paraturan Daerah Provinsi Bali agar sejalan dengan visi misi gubernur. Ya Itu tim harus segera bekerja membantu gubernur. Jangka pendek benahin birokrasi, tata SKPD agar kuat dengan birokrat yang kompeten dan berkualitas. Selain itu mengkaji Perda-Perda Provinsi yang tidak kondusif bagi visi misi gubernur baru, seperti Perda Desa Pakraman dan lainnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga sempat mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Terpilih, Wayan Koster dan Tjokorda Artha Ardhana Sukawati untuk melakukan pemaparan Visi dan Misi di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Rabu (1/8) yang dihadiri oleh pejabat eselon II dan eselon III lingkup Pemerintah Provinsi Bali. Gubernur Pastika mengatakan tujuan pemaparan visi dan misi ini agar para pejabat memahami Visi Misi yang akan dilaksanakan pemerintahan yang baru nanti. “Tidak ada yang boleh menghalangi pelaksanaan visi dan misi Gubernur dan Wagub terpilih karena dengan demikian akan tercapai tujuan kita bernegara ini,” kata Pastika.

Sementara itu, dalam pemaparan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, Gubernur Terpilih, Wayan Koster memaparkan secara gamblang apa yang menjadi Visi Misi pemerintahannya ke depan dan garis kebijakan yang akan diambil dalam melaksanakan tugas selaku Gubernur Bali nantinya. “Setelah pilgub selesai pak Gubernur selalu berkoordinasi dengan saya untuk pelaksanaan visi misi yang saya sampaikan selama kampanye bersama pak Tjok Ace,” kata Koster sembari menambahkan, Gubernur Pastika telah berinisiatif membentuk kantor transisi sebelum secara resmi berkantor di Kantor Gubernur Bali. Pemaparan ini menurutnya dilakukan agar visi misi ke depan menjadi mindset bersama. “Bagaimanapun juga kita akan menjalankannya secara bersama sama sesuai dengan kewenangan yang ada, tata laksana yang ada,” kata mantan Anggota Komisi X DPR RI tiga periode itu. aka/ama