Connect with us

    NEWS

    Upaya Pemprov Bali Rencanakan Tersus LNG Berpeluang Meningkatkan PAD Masih Jalan Ditempat

    Published

    on

    Denpasar, JARRAKPOS.com – Upaya Pemprov Bali mewujudkan terminal khusus (Tersus) sebagai tempat penyimpanan LNG secara mandiri di Bali nampaknya masih jalan ditempat. Pengembangan LNG sebagai solusi dalam transisi energi semakin menjadi perhatian pemerintah dan publik. Bahkan, bagai api jauh dari panggang, sepertinya rencana Tersus LNG belum begitu dianggap serius oleh jajaran eksekutif maupun legislatif di Bali. Padahal rencana Terminal Khusus (Tersus) sebagai tempat penyimpanan LNG (Liquified Natural Gas) di Desa Adat Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar sudah mendapat ijin yang diperlukan dan dikaji lengkap. Disamping itu, sebagai bahan bakar pembakit listrik telah mendapatkan dukungan penuh oleh Ketua Umum (Ketum) Kadin Bali, I Made Ariandi.

    Menurutnya ide dan terobosan itu sing main-main atau tidak main-main, karena dengan kehadiran LNG bisa melakukan transisi energi dan sudah jelas Bali memiliki energi bersih ramah lingkungan. Bahkan dengan adanya LNG di Bali, bisa dikatakan sebagai pembuktian Bali sudah bertransformasi ke energi bersih. Hanya saja ketika pembangunan tersus LNG, harus benar-benar menggunakan teknologi canggih, sehingga ekosistem alam tidak terganggu. Pengusaha asal Klungkung itu, mengaku mendukung Terus LNG tersebut, karena memang harus dilakukan jangan sampai Bali kehilangan momen terbaiknya, sebab sudah mampu mengubah paradigma lingkungan, dimana yang semula menggunakan energi fosil untuk beralih ke LNG.

    Sebab energi fosil berupa minyak dan batubara merupakan energi yang tidak ramah lingkungan, dan tidak direkomendasikan untuk waktu jangka panjang. Apalagi sekarang energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) harganya terus naik dan jumlahnya sudah mulai berkurang, terbukti Negara Arab sudah tidak bisa lagi meningkatkan hasil energi fosil. “Nah adanya peluang LNG di Bali jangan sampai lepas, ide Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster mendatangkan LNG harus didukung penuh, apalagi berpeluang meningkatkan PAD, ya harus didukung,” ungkapnya di Denpasar belum lama ini. Lebih lanjut dikatakan Ariandi, Tersus LNG di Bali harus segera bisa berjalan, karena kebutuhannya sangat mendesak. Selain itu, upaya besar untuk rencana transisi energi tidak boleh ditentang, serta kebijakannya pun harus jelas dan jangan abu-abu dengan kesepakatan bersama.

    “Tepat sekarang di Anggara Kasih Prangbakat kita harus mensukseskan LNG di Bali, sebab tujuan utama LNG adalah proses transisi energi yang harus dimulai dari Bali, apalagi Bali sektor pariwisata international sudah jelas sangat tinggi ketergantungan energinya,” tegasnya. Sejatinya dikatakan setiap kebijakan pasti ada konsekuensinya, sehingga harus disepakati di awal. “Kalau ada perselisihan pendapat harus diselesaikan dengan gambar besarnya (the big picture) seperti apa? Kalau sudah satu visi maka tidak ada lagi komentar yang lain,” paparnya sambil mempertanyakan ketika ada pertanyaan kenapa boleh? Ini kenapa tidak? Nah itu yang harus diihat, karena apa tujuan jangka panjangnya dan ini yang harus lihat.

    Advertisement

    Jangan sampai Bali malah kehilangan peluang LNG gara-gara sibuk berdebat. Ariandi memberitahukan, kebutuhan energi sekarang sangat mendesak, bahkan biaya kebutuhan energi sudah dipastikan akan terus melonjak dilihat dari biaya distribusi dan perubahan biaya energi juga dipengaruhi oleh pasar global yang dibuktikan dengan kondisi sekarang harga BBM terus meningkat. “Kalau kita kan belum pernah ada sejarah harga energi fosil turun, pasti naik,” ungkapnya. Perlu diketahui, kebutuhan energi bersih semakin mendesak seiring Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022. Kebijakan tersebut telah memerintahkan pemerintah pusat dan daerah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas.

    Semestinya, sumber energi penggunaan kendaraan listrik juga berasal dari energi bersoh bukan lagi dari bahan fosil baik batubara dan BBM. Apalagi harga minyak dunia alami fluktuasi dan dalam negeri harga BBM alami kenaikan. Pemerintah Pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali memperhatikan serius program Compression (Pengembangan LNG Tangguh) yang sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Demikian disampaikan pada usai Rapat Internal dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (6/9/2022). Selain Pengembangan LNG Tangguh, Airlangga mengatakan, evaluasi PSN antara lain tentang Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, mekanisme pengadaan tanah dengan konsinyasi, dan kepastian PSN bagi proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Disamping itu juga dievaluasi tentang Bendungan Gerak Karangnongko, Tol Tuban-Lamongan-Gresik, pengembangan Bio-fuel, etanol, methanol di Bojonegoro, usulan PSN untuk Terminal Petikemas Muaro Jambi, revitalisasi rumah susun, serta Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (Pengembangan LNG Tangguh). Untuk itu, Percepatan penyelesaian PSN terus dilakukan agar multiplier effect dari pembangunan berbagai PSN tersebut dapat segera dirasakan oleh masyarakat. “Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan bahwa seluruh PSN ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam PSN juga tentu memiliki multiplier effect,” ungkap Menko Airlangga. tim/tra/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]