Connect with us

    Bali

    Setelah Sukses Buku Pertamanya, Bunda Arsaningsih Kembali Luncurkan Buku “Daily Soul Reflection”.

    Published

    on

    DENPASAR, jarrakpos.com – Buku pertama “Soul Reflection” hasil karya Bunda Arsaningsih sudah sukses terjual lebih dari 10.000 eksemplar dan berhasil mencerahkan lebih dari seratus ribu jiwa dengan berbagai pembelajaran

    online dan offlinenya.

    Setelah sukses dengan buku pertama “Soul Reflection”, Bunda Arsaningsih kembali meluncurkan hasil perenungan yang kali ini dikemas dalam satu set terdiri dari tiga buku saku dan tiga ratus renungan pendek untuk membuat pembaca jadi lebih baik setiap hari.

    Buku “Daily Soul Reflection” by Bunda Arsaningsih #SahabatBertumbuh untuk lebih baik setiap hari, diluncurkan di Denpasar.

    Advertisement

    Melihat hal tersebut, Bunda Arsaningsih meluncurkan buku keduanya “Daily Soul Reflection” di
    Harris Hotel & Convention Center Denpasar, Sabtu, 4 Maret 2023 mulai pukul 18.30-21.30 WITA.

    Peluncuran buku ini dihadiri oleh 500 peserta dari seluruh Indonesia, terutama Bali. “Dari data itu, kami konfirmasi bahwa 80 persen berasal dari Bali, sisanya dari luar Bali. Ada dari Solo, Jakarta dan juga Surabaya,” terangnya.

    Disebutkan, buku ini menjadi #SahabatBertumbuh untuk jiwa yang ingin mengenal dirinya dan meningkatkan
    kualitas diri. Sahabat yang setia dan jujur sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan itu.

    “Isi buku Daily Soul Reflection itu sebenarnya berawal dari buku Soul Reflection, itu sudah merupakan cetakan ke-8 saat ini, sudah lebih dari 10.000 eksemplar yang kita bagikan. Banyak yang minta kepada saya, karena saya mengisi acara di beberapa media dan juga ada di Fb serta IG,” ungkapnya.

    Advertisement

    Oleh karena itu, Bunda Arsaningsih mengumpulkan beberapa buku, yang pernah dituliskan sebagai gabungan note harian dan kajian Bunda Arsaningsih dalam kehidupannya.

    “Karena ada permintaan dan dibukukan dan saya tidak menyangka, pembaca sangat antusias sekali. Dalam perjuangan buku ini, kok baru cetak 1.500 eksemplar itu sudah habis hingga kini sudah terjual lebih dari 10.000 eksemplar,” kata Bunda Arsaningsih.

    Disebutkan, buku ini dapat mengisi peran tersebut untuk membantu menemukan bagian diri setiap individu yang belum dikenali dan dibenahi, yakni #SahabatBertumbuh# dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apapun.

    “Dampak untuk masyarakat di Bali atas terbitnya buku ini, mereka membutuhkan suatu buku yang ringan dibaca, karena mereka sudah ruwet dengan banyak masalah. Kebetulan buku ini sangat ringan, karena hanya berisi note harian. Tapi banyak yang bilang kepada saya, walaupun kata-katanya sedikit, tapi lebih bermakna,” ungkapnya.

    Advertisement

    Ditulis dengan pendekatan energi, memberikan efek buku ajaib ini, dapat dibuka dengan proses
    buka acak, yang akan menjawab serta memberikan kesesuaian terhadap kondisi individu yang membuka bukunya.

    “Harapan saya, nanti pembaca, dengan buku yang saya bagikan, mereka bisa merefleksikan diri dan dipakai untuk mengenal diri, salah saya apa ya, apa yang bisa diselesaikan. Itu ada di buku ini. Secara energi, apa yang menjadi pusat permasalahan orang itu akan terbuka. Karena bukunya kecil, harapan saya, buku ini bisa menjadi sahabat dimanapun mereka berada sebagai koreksi batin kita menjadi lebih baik,” paparnya.

    Soal digitalisasi, dijelaskan, bahwa pihaknya akan beranjak kearah digital. Namun, dengan sudah terjualnya lebih dari 10.000 eksemplar, hal itu menandakan, bahwa ada sekelompok masyarakat kecil yang masih memilih untuk membaca buku.

    “Ditengah digitalisasi, ternyata ada juga lewat membaca buku secara fisik juga diterima. Selain itu, proses membacanya juga acak dan tidak perlu dibaca semuanya serta buku bisa dibawa kemana-mana. Kalau digitalisasi, baterai habis tidak bisa dibuka, tapi kalau buku dimanapun bisa dibuka dan nyaman dilakukan,” jelasnya.

    Advertisement

    Dalam acara peluncuran buku “Daily Soul Reflection” ini, lanjutnya, buku ini punya tagline #Sahabat Bertumbuh# karena saat sedang bertumbuh, orang mestinya bertumbuh dengan lebih baik dan sabar.

    “Untuk menjadi lebih baik itu, biasanya lebih panjang dan dijalani sendiri itu lebih berat, perlu satu sahabat yang bisa diajak sharing, kapan saja dan dimana saja,” jelasnya.

    Disinilah, imbuhnya, lewat buku ini mengambil peran itu sebagai sahabat terdekat dan menjadi identitas dari buku tersebut. Selain tampilan buku tersebut kecil, buku tersebut juga simpel untuk dibaca dimanapun dan kapanpun berada.

    “Hingga bisa dibawa dan di saku saja bisa masuk. Ada waktu hanya 5 menit saja, buka buku dan dibaca. Hal itu menjadi sahabat dekat, dimana saja dan kapanpun,” tambahnya.

    Advertisement

    Lanjutnya, setiap orang mempunyai pengalaman batin berbeda-beda. Dalam testimoni juga dijelaskan, bahwa dampak membaca buku tersebut juga dirasakan oleh salah satu orang Gramedia. Dengan ketulusannya, dalam bentuk tulisannya, ternyata berdampak baik bagi pembaca buku tersebut. Mengingat, semua orang perlu mengenal jati dirinya untuk dapat menemukan solusi atas berbagai hal yang dihadapinya. Bahkan, proses pengenalan jati diri memerlukan perenungan dan pengamatan lantaran bukanlah hal mudah mengenal jati diri.

    Untuk itu, konsep buku ini dicetak lagi, tambahnya, terinspirasi dari buku sebelumnya, agar simpel dan mudah dibawa kemana-mana, sehingga dibagi dalam tiga bagian.

    “Walaupun awalnya kita berpikir tiga bagian itu, bagian proses bertumbuh, seperti proses ulat dulu menjadi kepompong, yang kemudian menjadi kupu-kupu. Jadi, bagian itu menjadi suatu proses bertumbuh, sehingga kita
    bagi tiga saja, supaya ringan, mereka bisa memilih mana yang mau dibawa,” sebutnya.

    Buku tersebut bukan hanya pengalaman pribadi saja, namun, juga berbagi ilmu pengetahuan, karena buku ini ditulis sebagai note hariannya, yang setiap pagi hari bermeditasi. Proses tersebut, diakuinya berasal dari hukum energinya.

    Advertisement

    “Dari hasil meditasi itu, apalagi ada kejadian dari diri saya. Ada masalah begini, solusi seperti ini lalu dipahami dan didituliskan. Karena saya khan praktisi di energi, saya tuliskan hal itu, sampai nantinya pembaca juga kebuka dan nyambung dengan proses itu,” ungkapnya.

    Disisi lain, peserta mendapatkan kesempatan untuk membawa buku yang sudah dibeli dan ditandatangani langsung serta berfoto bersama dengan penulisnya Bunda Arsaningsih.

    Patut diketahui, bahwa Bunda Arsaningsih merupakan perempuan multitalenta kelahiran 1968, pencipta metode Soul (Spirit of Universal Life) yang diawali dengan Soul Meter, yaitu sebuah metode untuk pengenalan jati diri. Kemudian, dilanjutkan dengan mengembangkan metode Soul Reflection untuk menyembuhkan diri, men-delete hal negatif dalam diri dan memperkuat kualitas positif.

    Bahkan, penghargaan MURI diterima oleh Bunda Arsaningsih pada tahun 2015 sebagai pemrakarsa senam
    Yophytta Maternal, yakni gabungan yoga, pilates, Tai Chi dan afirmasi dengan kategori peserta ibu hamil terbanyak sebanyak 25 ribu peserta.

    Advertisement

    Selain dikenal sebagai seorang spiritualis modern, pakar energi dan guru meditasi, kepeduliannya
    yang besar pada pembentukan karakter sejak dini untuk generasi penerus bangsa menjadi dasar untuk mendirikan Yayasan Cahaya Cinta Kasih yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan, tuntunan meditasi Online Soul Reflection di Youtube serta pembelajaran umum proses pengenalan jati diri dan olah rasa. (Van)

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply