OLAHRAGA
Sport Center Siosar Bakal Rampung Tahun’ Ini
Medan – Jarrakpos – Pemprov Sumatera Utara membangun stadion di dataran tinggi Siosar, Kabupaten Karo yang akan digunakan sebagai lokasi traning camp (TC) atlet Sumatera Utara yang dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.
“Stadion itu memang untuk TC atlet Pelatda PON 2024. Rencananya TC akan dilaksanakan mulai awal 2024. Jadi akhir 2023 ini bakal rampung dibangun,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, H Baharuddin Siagian di Medan, Rabu.
Baharuddin menjelaskan, Stadion Siosar dari awal memang diperuntukkan untuk TC atlet, bukan untuk venue PON 2024. Di stadion tersebut dibangun lapangan sepak bola, lintasan atletik, dan mess atlet.
“Jadi di sana ada lapangan, lintasan atletik, dan wisma atlet,” ungkapnya.
Pria yang akrab dipanggil Bahar itu mengakui Stadion Siosar belum rampung 100 persen. Masih akan dilakukan finishing pada tahun 2023. “Untuk lapangan sudah hampir rampung. Lintasan atletik juga sudah ada, tinggal pemasangan tartan,” paparnya.
Tartan atletik sendiri cukup mahal. Bahar menyebut pemasangan tartan di lintasan atletik Siosar itu membutuhkan biaya hingga Rp18 miliar.
“Untuk tartan atletik, akan kita pikirkan di masa mendatang. Untuk jangka pendek, kita ingin Stadion Siosar itu bisa jadi tempat TC atlet PON 2024,” ungkapnya.
Sedangkan untuk wisma atlet, pembangunan sudah mencapai 90 persen dan tinggal penyempurnaan saja.
“Untuk lantai dua belum ada keramik, plafon juga belum. Listrik, air, drainase juga belum ada. Selain itu, meubelair (perabotannya) juga belum ada,” ungkapnya.
Bahar menyebutkan, pembelian meubelairnya seperti tempat tidur, meja, lemari dan lainnya akan dilakukan pada tahun ini dengan menggunakan e-katalog.
“Di P-APBD 2023 akan dilakukan penyempurnaan wisma atlet dengan biaya Rp3 miliar. Pembelian menggunakan e-katalog. Artinya pembelian akan dilakukan transparan,” tegasnya.
Pembangunan Stadion Siosar itu menggunakan anggaran sebesar Rp33 miliar dengan rincian Rp11 miliar untuk lapangan dan lintasan atletik serta Rp22 miliar untuk wisma atlet.
“Jadi anggaran sebesar Rp33 miliar itu untuk keseluruhan, bukan hanya stadion saja. Kami berharap dengan melakukan TC di Siosar, kemampuan atlet Sumut semakin meningkat. Sebab keberadaan Stadion Siosar di dataran tinggi akan membantu menambah VO2max atlet,” katanya.
Bukan Terbengkalai
Sementara Dispora Sumut membantah terbengkalainya pembangunan Stadion di Siosar. Dia juga menyebutkan, stadion itu sejatinya bukan digunakan untuk venue PON 2024 saat Sumut menjadi tuan rumah bersama Aceh.
“Tidak terbengkalai. Stadion di Siosar dalam masa pemeliharaan. Apapun yang cacat di situ, tetap masih tanggung jawab pihak ketiga, dan ini bukan untuk venue PON, melainkan untuk training center (TC) atlet Sumut apapun cabornya. Jadi persiapan atlet digelar di sana (Siosar),” ujar Sekdispora Sumut, Ismail SH MSP, menjawab wartawan Senin (17/4).
Dijelaskannya, kondisi lapangan dari stadion tersebut hampir rampung, tinggal menyisakan tartan. “Jadi tidak benar terbengkalai, bahkan ini sedang dikejar untuk Pelatda yang terdekat. Lapangan tinggal lintasan tartan saja, biar bisa dipakai untuk lari atletik,” jelasnya.
Untuk Wisma Atlet di Stadion Siosar juga, Ismail menyebut angka 90 persen untuk pembangunannya. Selebihnya tinggal penyempurnaan saja. “Sisanya masih ada kekurangan seperti lantai duanya belum ada keramik, plafon juga belum. Listrik, air, drainase juga belum ada. Selain itu, meubelair (perabotannya) juga belum ada. Ini setelah pembangunan tahap kedua selesai, masuk meubelairnya seperti tempat tidur, meja, lemari dan lainnya,” ujarnya.
“Kalau untuk wisma atletnya memang ada penyempurnaan di angka Rp3 miliar. Nanti di P-APBD kita mohonkan untuk meubelair sehingga akhir 2023 bisa difungsikan. Otomatis lapangan juga bisa dipakai nanti. Jadi memang masih butuh penyempurnaan, karena ini memang bicara keuangan daerah juga,” sambungnya.
Terkait anggarannya, Ismail menjelaskan untuk lapangan meliputi lapangan bola dan lintasan atlet dianggarkan Rp11 miliar dan wisma atlet Rp21 miliar. “Jadi yang dibilang Rp33 miliar itu memang totalnya, bukan stadion saja. Itu sudah termasuk pajak ya. Jadi wisma atlet ini ada 50 kamar nantinya. Kalau stadion, tanpa penonton. Karena ini untuk latihan, palingan ada kamar ganti,” jelasnya lagi.
Diakui Ismail pengerjaan memang sudah mulai 2022 dengan pembangunan bertahap mengingat anggaran terbatas. “Untuk 2023 ini, fokus anggaran ke venue-venue yang dibangun dan direnovasi untuk PON 2024. Jadi anggarannya memang harus dibagi-bagi,” tambah dia.
You must be logged in to post a comment Login