Connect with us

    DAERAH

    Hanya 500 Meter Saja, Walikota Dianggap Tak Mampu Tertibkan “Pasar Jahiliyah”

    Published

    on

    Padangsidimpuan, (JarrakPos)- Polemik yang berkepanjangan bertahun-tahun lamanya, hingga hari ini persoalan “pasar jahilyah” yang bertebaran di sepanjang Jalan Thamrin dan sekitarnya tak kunjung dapat ditertibkan bahkan makin menjadi-jadi.

    Bahkan walikota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution pernah terjun langsung melakukan penertiban rela berhujan-hujan menghadapi para pedagang. Irsan Efendi Nasution juga turut serta memantau pembersihan paret yang sudah lama tersumbat akibat limbah para pedagang .

    Seketika itu, jalan Thamrin dan sekitarnya pun bersih dari pedagang kaki lima, mereka pindah ke pasar-pasar yang sudah disediakan oleh Pemko Padangsidimpuan.

    Anehnya, sebut salah seorang pedagang yang berjualan di salahsatu pasar yang disediakan pemerintah , Lukman Siregar, tat kala walikota tidak focus lagi kepada “pasar Jahiliyah” karena mungkin menurutnya sudah tertib seperti saat dia turun ke jalanan. Seketika itu pedagang-pedagang yang kebanyakan dari luar kota Padangsidimpuan mulai mencari celah kesempatan.

    Advertisement

    Awalnya kucing-kucingan dengan petugas (petugas datang sang pedagang liar melarikan diri). Lama-kelamaan jalan Thamrin dan sekitarnya pun mulai semraut kembali kepada penataan yang jorok, sempit dan kumuh.

    Petugas yang bertebaran tampak hanya menempati kedai-kedai kopi di seputaran jl. Thamrin dan sebagian di pos yang terbuat tenda.

    Di depan petugas para pedagang liar ini terbiarkan berjualan, bablas hingga menempati badan jalan, parkir kenderaanpun tidak tertata sehingga menyulitkan pengguna jalan lainnya sulit melintas.

    Akibat ulah pedagang liar yang kini bebas berjualan di sepanjang jl. Thamrin dan sekitarnya, berimbas kepada pedagang-pedagang yang sudah berjualan di pasar-pasar yang sudah ditentukan.

    Advertisement

    Karena pedagang yang tadinya sudah berjualan di pasar-pasar yang sudah ditentukan merasa jualan mereka sepi karena pembeli sudah malas belanja ke pasar karena di pinggir jalan sudah ada.
    Sehingga pedagang yang tadinya berjualan di pasar, kini merambah ke jalanan.

    Upaya lain yang sudah dibuat walikota Padangsidimpuan dalam menertibkan kekumuhan jl. Thamrin dan sekitarnya bahkan sudah mengeluarkan sudah edaran agar seluruh ASN jajaran Pemko Padangsidimpuan tidak lagi berbelanja kepada pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jl. Thamrin dan sekitarnya.

    Semuanya itu hanya berlaku sesaat, ibarat panas-panas taik ayam. Karena tak lama kemudian aturan dan kebijakan itu dilanggar.

    “Menurut saya walikota tak mampu menertibkan jalan Thamrin dan sekitarnya, karena walikota tak bisa tegas kepada bawahannya yang saling lempar bola”, sebut Lukman.

    Advertisement

    KAPOLRES DIBOHONGI ???

    Saat penertiban di bulan puasa kemarin, dikhabarkan para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jl. Thamrin dan sekitarnya sempat meminta perlindungan kepada Kapolres Kota Padangsidimpuan agar mereka dibolehkan berjualan hingga batas waktu lebaran dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan menghadapi lebaran.

    Dalam menanggapi hal tersebut, Kapolres kota Padangsidimpuan AKBP. Dwi Prasetyo Wibowo kepada wartawan, Senin (15/05) membenarkan pihak pedagang dagang menjumpainya, namun saat itu Kapolres menyebutkan soal perizinan penggunaan jalan untuk digunakan berjualan bukanlah kewenangan dari kepolisian , melainkan kewenangan dari pemerintah kota Padangsidimpuan.

    Mengingat janji tersebut, para pedagang ternyata diduga telah membohongi Kapolres , karena 3 Minggu selepas lebaran para pedagang kaki lima belum kunjung mau berjualan di pasar-pasar yang sudah ditentukan pemerintah. *(Ali Imran).

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply