DAERAH
Jaga Kelestarian Alam, Wabup Sanjaya Lepasliarkan Tyto Alba
[socialpoll id=”2522805″]
Tabanan, JARRAKPOS.com – Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, M.M melepasliarkan burung hantu, Tyto Alba dalam launching program Utamaning Uma lan Urip (UMaurip) Kecamatan Kerambitan di Desa Timpag, Kerambitan, Jumat (19/10/2018). Dimana UMaurip merupakan program holistik yang digagas untuk menjangkau aspek pertanian, pelestarian lingkungan, pariwisata, pendidikan, kuliner, seni budaya dan olahraga di Kecamatan Kerambitan. Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sanjaya memberikan apresiasinya atas program inovatif tersebut. “Ini merupakan momentum yang sangat baik bagi kita untuk melestarikan alam dan lingkungan. Saya sangat mengapresiasi dan mendukung program ini,” sebutnya.
Menurutnya, gagasan untuk menjadikan desa Timpag sebagai desa wisata sangat tepat. Mengingat konsep pariwisata saja ke depannya dapat menjenuhkan, namun dengan Desa Wisata para wisatawan akan mendapatkan sesuatu dan nuansa yang baru dengan alam. Selain itu dengan adanya desa wisata, semua komponen masyarakat akan menjaga lingkungannya dengan baik. “Pemerintah akan senantiasa memberikan dukungannya. Sumber daya alam dan lingkungan harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkualitas, sehingga semua program ini akan dapat berlangsung dengan baik,” sebutnya.
Baca juga :
Sebelumnya, Camat Kerambitan I Gede Sukanada mengungkapkan, kegiatan ini masih merupakan rangkaian dari Festival Kerambitan IV yang akan berlangsung hingga Minggu (21/10/2018). Dijelaskannya fokus dari program UMaurip tersebut, antara lain pelestarian burung hantu untuk menjaga populasi Tyto Alba serta mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. “Tyto Alba merupakan spesies burung hantu berukuran besar yang mudah dikenali sebagai burung hantu putih. Dengan adanya program ini seluruh masyarakat diharap dapat berkontribusi memelihara dan menjaga populasi Tyto Alba guna mengimbangi populasi hama tikus di subak-subak yang ada di Desa Timpag,” jelasnya.
Selain pelestarian burung hantu, lanjutnya, program lain dari UMaurip antara lain pengembangan sentra sentra babi Bali dan wisata edukasi berupa jogging track serta olahraga air seperti rafting yang juga dilaunching pada hari itu. “Hari ini juga kami gelar jalan santai menelusuri area jogging track di kawasan ini, sehingga secara langsung anak-anak dikenalkan untuk mencintai alam/lingkungan sejak kecil. Selain itu, di area ini juga bisa digunakan sebagai olahraga air seperti rafting,” tandasnya. mas/ama
Pingback: Bali Terancam Kekeringan, Sektor Pertanian Ubah Pola Tanam - Bersama Membangun Bangsa