NEWS
Tak Berjalan Mulus, Temu Karya Nasional TTG XX dan PINDesKel 2018 di GWK Tuai Keluhan
[socialpoll id=”2522805″]
Badung, JARRAKPOS.com – Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 di GWK Cultural Park, Ungasan, Kabupaten Badung, yang dilaksanakan Jumat (19/10/2018), sepenuhnya tak berjalan mulus. Pasalnya, sebelumnya informasi yang berkembang acara akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada sore hari, namun dimajukan pada pagi hari. Dilapangan juga terlihat banyak peserta mengeluhkan kesiapan panitia, salah satunya terkait kursi undangan yang tanpa tenda sehingga teriknya sinar matahari membuat banyak peserta berada diluar tempat acara.
Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Ny. Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo dan Gubernur Bali Wayan Koster nampak hadir sekitar pukul 09:00 Wita. Sebelum acara berlangsung Presiden Jokowi sempat berkeliling menyapa para peserta yang hadir. Usai sambutan Gubernur Bali Wayan Koster, dilanjutkan sambutan dari Presiden Jokowi sekaligus pemukulan kentongan sebagai tanda Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 dibuka.
Baca juga :
Usai membuka Presiden langsung bertolak meninggalkan tempat acara tanpa diakhiri dengan kegiatan peninjauan stand pameran. Informasi yang berkembang sebelumnya dijadwalkan usai pembukaan akan diisi acara kunjungan Presiden dan Ibu Negara ke stand pameran yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ibu Negara. Awalnya dikabarkan acara akan dibuka Presiden RI pada pukul 16:30 Wita, karena terjadi perubahan jadwal maka acara pembukaan dimajukan menjadi pagi hari. Kondisi ini juga menghembuskan kabar panitia kelabakan mempersiapkan tempat acara sehingga ada ratusan kursi yang sudah tersusun rapi tanpa tenda. “Ini acarnya ga jelas. Istilahnya megaburan (kacau balau, red),” ujar salah satu undangan yang menolak namanya disebutkan.
Kegiatan pawai atau defile dalam acara pembukaan juga diduga kuat dibatalkan, karena dilokasi banyak terlihat papan nama peserta untuk defile namun tidak sempat digunakan. Karena terbatasnya tempat duduk yang duteduhi tenda sebagian peserta terlihat berada di luar tempat acara pembukaan. Beberapa peserta yang tidak mau disebutkan namanya juga menyayangkan acara yang semestinya bisa dilakukan di tanah lapang harus dilaksanakan di GWK yang topografinya tidak landai dan banyak anak tangga. Mereka (peserta, red) juga meminta kegiatan seperti ini nantinya harus dievaluasi agar tidak terkesan dipaksakan dan gagal mamfaat. “Besok-besok jangan lagi seperti ini. Malu kita,” kata salah satu peserta dengan nada kesal.
Baca juga :
Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana terkait perubahan waktu acara pembukaan Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 serta adanya indikasi panitia kehabisan waktu mempersiapkan tempat acara termasuk kordinasi dengan peserta akibat perubahan jadwal pembukaan acara oleh Presiden. eja/ama
Pingback: Tanamkan Literasi dan Inklusi Keuangan, BPR Kanti Ajak Pramuka Melek Digital - Bersama Membangun Bangsa