DPC PDI Perjuangan Kota Bengkulu Megikuti Kirab Pemilu 2024 Yang Di laksanakan KPU Kota Bengkulu

BENGKULU, Jarrakpos.com– Hari ketujuh Pelaksanaan Kirab Pemilu 2024 pada Selasa, 22 Agustus 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu melaksanakan kegiatan Pawai Kirab Pemilu Tahun 2024 yang mengelilingi Kota Bengkulu dengan peserta pawai adalah Bawaslu Kota Bengkulu dan partai politik (parpol) peserta Pemilu Tahun 2024.

Rombongan Pawai Kirab Pemilu Tahun 2024 ini dilepas secara langsung oleh KPU Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad, S.H.I.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Pawai Kirab Pemilu dengan ini dinyatakan dilepas,” ujar Rayendra saat melepas iringan Pawai Kirab Pemilu, Selasa (22/08/2023).

Kemudian ditambahkan Rayendra, program Kirab Pemilu ini dilaksanakan dalam rangka mensosialisasikan Pemilu Tahun 2024 dan juga mensosialisasikan parpol peserta Pemilu tahun 2024.

Kota Bengkulu merupakan kota ke-31 yang dilewati oleh Kirab Pemilu Tahun 2024,” Rayendra menambahkan.

Kirab Pemilu di Kota Bengkulu ini telah berlangsung sejak 16 Agustus hingga 23 Agustus mendatang dan nantinya akan dilanjutkan ke Kabupaten Seluma.

Di waktu yang sama ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bengkulu Mirza, M.Kn mengatakan kirab pemilu tahun 2024 ini ada bentuk mensosialisasikan parpol peserta pemilu tahun 2024 kepada masyarakat kota bengkulu terkhususnya 45% pemilih milinial.

“Harapaan Mirza pemilu 2024 ini dapat berjalan dengan baik, kepada masyarakat kota bengkulu dapat berpartisipasi dalam memilih calon pilihannya untuk 5 tahun kedepan, Kita mengajak seluruh masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Pemilih harus berdaulat, memilih sesuai hati nurani dan tidak ada intervensi dari pihak manapun, ” Ujar Mirza Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bengkulu ini.

Kepada penyelangara pemilu, Mirza juga meminta lakukan pengawasan secara serius. Lantaran sekecil apapun potensi kecurangan yang terjadi, menurutnya berarti itu sudah merampas suara rakyat.

“Jaga kondusifitas dalam merayakan pesta demokrasi ini dan jangan sampai ke MK, sebab kalau setelah penghitungan kemudian ada gugatan ke MK. bayangkan saja berapa waktu yang tersita nanti, kemudian biaya yang dikeluarkan bolak balik ke MK, sebab itu kalau bisa laksanakan pemilu dengan damai, aman dan lancar,”tutup Mirza