PARIWISATA
Pembocoran Sidak Diusut, ASITA Minta 28 Toko “Shopping” Tiongkok Ditutup Total
[socialpoll id=”2522805″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) akan meminta pemerintah Bali menutup total 28 Toko “Shopping” yang khusus menerima paket wisatawan murah dari travel agent Tiongkok. “Kami sudah mencatat 28 perusahaan toko ‘shopping’ yang terindikasi melanggar yang penjualan paket murah wisata datang ke Bali dari Tionggkok,” kata Ketua ASITA H. Asnawi Bahar di Kuta, Kamis (25/10/2018).
Hal itu disampaikan usai melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Wisatawan Pasar Tiongkok yang dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Cok Ace. Ia mengharapkan, pemerintah agar mendukung penuh rekomendasi tersebut untuk menutup 28 toko “shopping” yang telah ditentukan. Upaya itu untuk menjaga citra Bali yang sangat berharga tidak dijual murah. Bahkan hasil rapat itu akan disampaikan langsung kepada Gubernur Bali Wayan Koster sehingga pariwisata Bali kembali pulih.
Baca juga :
Mengingat praktek-praktek toko “shopping” yang sudah bertahun-tahun berjalan dapat tertuntaskan. Sementara itu, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana mengharapkan, adanya komitmen bersama dalam menuntaskan masalah tersebut. Begitu juga adanya pengusutan terhadap pihak-pihak yang mencoba-coba membocorkan rencana sidak oleh Tim Gabungan Provinsi Bali. “Seharusnya dicari tahu pihak pembocor dan harus diselidiki siapa itu orangnya,” ungkapnya.
Mengingat hasil daripada sidak petugas hanya menemukan toko-toko tidak buka atau tidak ada karyawannya. Sebelumnya ada karyawan asing, namun ketika sidak mendadak ada orang lokal. “Jangan sampai kita mayoritas sudah semangat mau berusaha menangani masalah market Tiongkok ini sia-sia saja,” tegasnya kembali. Apabika tidak ada kebersamaam dalam menyelamatkan masa depan pariwisata Bali dikhawatirkan sulit menuntaskan masalah tersebut. aya/ama
You must be logged in to post a comment Login