Connect with us

    Bengkulu

    Isi Reformasi, Anggota Dewan Zainal Ajak Generasi Bekali Diri dengan Skill

    Published

    on

    BENGKULU, jarrakPos – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Zainal mengajak generasi muda untuk mengisi Reformasi dengan bekerja dan berkarya nyata bagi bangsa. Saat ini, kata Ria, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan pengorbanan darah dan nyawa, melainkan dengan mengisi era Reformasi dengan bekerja sesuai dengan kemampuan dan berkarya nyata dengan peduli pada persoalan bangsa ini.

    “Reformasi ini mari kita isi dengan bekerja keras, berkarya nyata untuk bangsa, tunjukkan bahwa kita adalah generasi yang berperan dan membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi bangsa ini. Tidak harus melakukan hal-hal besar, namun dari hal-hal kecil kita mulai,” ajak Zainal, yang merupakan politisi PKB ini.

    Zainal menegaskan, saat ini, para generasi harus menyiapkan diri dengan membekali dirinya dengan berbagai kompetensi dan skill. Bekal tersebutlah yang akan digunakan untuk mengisi era Reformasi ini dengan berbagai kemampuan.

    “Terus asah diri dengan berbagai kemampuan, negara ini membutuhkan anak-anak muda yang memiliki visi dan misi, yang memiliki kemampuan dan dedikasi serta loyalitas terhadap negara,” imbuhnya.

    Advertisement

    Zainal  mengingatkan, generasi muda saat ini bisa memanfaatkan berbagai ruang untuk belajar, tidak harus mengandalkan sekolah-sekolah atau kampus saja. Ruang belajar saat ini bisa dimana saja dan kapan saja dengan hadirnya berbagai teknologi.

    “Salah satunya adalah memanfaatkan dunia internet. Di internet semua kemampuan ada dan bisa dipelajari, manfaatkan sebaik mungkin untuk menambah skill,” pungkasnya.

    Untuk diketahui,  Hari Reformasi Nasional yang diperingati setiap 21 Mei, sekaligus menjadi momen pengingat seluruh masyarakat Indonesia pada peristiwa 1998 dan lengsernya Presiden Soeharto. Peristiwa itu menjadi penanda berakhirnya masa orde baru yang berganti ke masa peralihan atau reformasi. Tahun 1998 menjadi salah satu momen bersejarah bagi Indonesia karena dipenuhi konflik dan huru-hara, mulai dari aksi demo besar-besaran hingga kasus penculikan para aktivis serta tragedi Trisakti yang menewaskan sejumlah mahasiswa.

    Berbagai krisis yang tak terselesaikan menjadi catatan hitam era kepemimpinan orde baru di bawah rezim Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Beranjak dari ketidakpuasan terhadap pemerintah, masyarakat Indonesia terutama mahasiswa menyuarakan reformasi guna membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa. Hasil dari reformasi ini memicu mundurnya Presiden Soeharto serta adanya perubahan besar-besaran pada sistem pemerintahan yang didasarkan pada asas dan cita-cita bangsa. Dengan demikian, tahun 1998 disebut sebagai tahun reformasi.

    Advertisement

    Menurut Para Ahli, Sedarmayanti (2009: 67) bahwa reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu, komprehensif, ditujukan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik (good governance).

    Sejarah Hari Reformasi Nasional 21 Mei sendiri mengacu pada tanggal mundurnya Presiden Soeharto dari kursi kepemimpinannya, yakni pada 21 Mei 1998. Lahirnya gerakan reformasi berskala nasional ini bukan semata-mata didasarkan pada berakhirnya masa orde baru saja, melainkan adanya faktor dorongan dari krisis ekonomi, politik, hukum, hingga sosial yang melanda Indonesia saat itu.

    Krisis di tahun 1997-1998 ini banyak memicu protes besar dari masyarakat, bahkan banyak para aktivis hilang ketika memperjuangkan reformasi. Selain itu, mosi ketidakpuasan masyarakat terhadap rezim Soeharto juga menjadi pemicu lahirnya reformasi. Atas dasar itu, sejumlah organisasi mahasiswa di berbagai wilayah secara serentak mengadakan aksi unjuk rasa besar-besaran hingga memicu huru-hara nasional.

    Sebelum lengsernya Soeharto, pada 12 Mei 1998 sempat terjadi keributan besar yang dikenal sebagai tragedi Trisakti. Dalam tragedi ini, sekitar empat mahasiswa tertembak mati. Hal ini yang semakin membuat masyarakat dengan lantang menyuarakan perubahan. Setelah melalui konflik panjang, akhirnya Presiden Soeharto mundur dari kursi kepemimpinannya. Dengan kejadian tersebut sekaligus menjadikan tanggal 21 Mei 1998 sebagai babak baru pemerintahan Indonesia atau dikenal sebagai Hari Reformasi Nasional. (Adv)

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]