OLAHRAGA
Catur Sumut Mati Suri, Tuahman : Butuh Figur yang Peduli
Medan – Olahraga Catur di Sumatera Utara pernah mengalami masa kejayaannya pada 90-an. Saat itu, beberapa pecatur Sumut berkualitas bermunculan. Sebut saja pecatur Cerdas Barus, Salor Sitanggang dan banyak lagi pecatur Sumut yang berkualitas.
Bahkan di masa jayanya itu, pecatur Sumut tak pernah absen meraih gelar juara.
Tapi sejak empat tahun lalu, tepat kepengurusan pengprov Percasi Sumut dinakhodai Amran Sinaga itensitas olahraga Catur di Sumut menurun. Bahkan, boleh dibilang mati suri
Kondisi catur Sumut pun saat ini sangat memprihatinkan. Tidak ada aktivitas sama sekali atau terkesan vakum. Pengurus Parcasi Sumut pun terkesan diam.
Parahnya, kejuaraan daerah (Kejurda) pun sudah ditunda berkali-kali. Ini tentunya berpengaruh terhadap kondisi dan mental atlet.
Situasi ini diperparah dengan belum adanya atlet catur masuk masuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jangka Panjang menuju PON XXI/2024 yang digelar KONI Sumatera Utara.
Padahal, pengkot pemkab disuruh membina atlet di daerah. Namun setelah dibina, tidak ada kejuaraan ke jenjang lebih tinggi.
Demi menyelamatkan catur Sumut, Pengprov diminta melakukan Musprov Percasi Sumut karena masa Bhakti kepengurusan berakhir November 2023.
“Ya harus dilakukan Musprov untuk perbaikan dan kemajuan olahraga Catur Sumut di pentas nasional. Ini tak bisa ditawar tawar lagi”, kata dr Tuahman Franciscus Purba M.Kes, Sp.An, Pemerhati catur Sumut menjawab seputar vakumnya kepengurusan Percasi Sumut, Sabtu (4/11).
Tuahman Purba yang pernah dua kali menggelar kejuaraan catur di Sumut mengaku kecewa terjadinya kefakuman kepengurusan Pengprov Percasi Sumut. Padahal, di Sumut banyak atlet catur yang berpotensi berprestasi nasional dan internasional.
Bahkan, Sumut disebut gudangnya pecatur menyandang gelar Grand master, .master internasional dan lainnya. ” Ini sangat disayangkan jika terus terjadi kefakuman kepengurusan . Kita punya banyak potensi atlet. Nah, organisasi harus dibenahi agar pembinaan berjalan”, kata anggota DPRD Sumut 2019 – 2024 itu.
Dia berharap kedepannya, Pengrov Percasi Sumut harus dinakhodai sosok yang peduli olahraga Catur
“Bukan cuma bagaikan kerakap di atas batu (hidup segan mati tak mau), olahraga catur di Sumut hampir mati suri. Saat ini dibutuhkan figur yang punya kepedulian terhadap olahraga Catur karena di Sumut banyak potensi atlet catur”, kata Tuahman
Bingung
Sementara itu, Pitra Andika dan Daniel Hermawan mengaku bingung dan bertanya-tanya mengapa Percasi Sumut belum melaksanakan pelatda Tim Catur Sumut. Padahal waktu penyelenggaraan PON 2024 sudah semakin dekat.
Mengacu pada PON XX/2020 di Papua yang digelar pada bulan Oktober-November, praktis hanya tersedia waktu satu tahun bagi Percasi Sumut untuk mempersiapkan Tim Catur Sumut berlaga di PON XXI/2024. Waktu tersebut terbilang pendek untuk mempersiapkan tim yang diharapkan bisa merebut medali emas.
Ditemui wartawan, MI Pitra Andika mengungkapkan sampai saat ini belum terbentuk Tim Catur Sumut yang diproyeksikan ke PON 2024.
“Boleh dibilang belum ada persiapan secara tim gabungan putra-putri. Belum ada pergerakkan,” ungkap Pitra.
Pitra mengakui sudah ada komunikasi dengan pengurus Percasi Sumut. Namun terbilang masih minim.
“Dengan pengurus KONI Sumut juga sudah ada komunikasi. Waktu itu saya dan Daniel diundang dalam pertemuan khusus dengan Ketua KONI Sumut Pak John Lubis. Membahas persiapan menghadapi PON 2024,” tutur Pitra.
Demi bisa meraih hasil terbaik di PON 2024 yang akan datang Pitra berharap Percasi Sumut segera membentuk Tim Catur Sumut dan melaksanakan Pelatda. Karena waktunya sudah semakin mepet.
“Kurun waktu 10 bulan ini kita harus berbenah supaya di hari H kita top form,” ujarnya.
Bagi Pitra PON 2024 yang akan datang punya nilai spesial karena di pesta olahraga antar provinsi se-Indonesia tersebut dia kembali akan membela Sumut yang bertepatan menjadi tuan rumah bersama Aceh.
You must be logged in to post a comment Login