NEWS
Hasil Mahasabha XI, Gede Ariawan Terpilih Jadi Ketua Peradah Indonesia
[socialpoll id=”2522805″]
Palangkaraya, JARRAKPOS.com – Mahasabha XI Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Indonesia yang berlangsung di Palangkaraya, Kalimantan tengah 1-4 November 2018 melahirkan pimpinan baru organ pemuda Hindu terbesar di Indonesia tersebut. I Gede Ariawan, S.IP., M.IP., diberikan kepercayaan sebagai ketua umum Peradah Indonesia periode kepengurusan 2018-2021 mendatang. Kepengurusan baru diharapkan bisa bekerja maksimal untuk penguatan kader dan kapasitas Peradah dalam rangka pelayanan keumatan di masa mendatang.
“Kepercayaan yang diberikan oleh kader Peradah di Indonesia memimpin organ ini adalah amanah sekaligus amanat. Untuk memajukan Peradah butuh kerjasama dan sinergi,” kata Ketua Umum Peradah Indonesia I Gede Ariawan, S.IP., M.IP., Minggu (4/11/2018) usai serah terima jabatan dengan Ketua Umum DPN Peradah Indonesia Periode 2015-2018 D. Sures Kumar, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pria yang akrab disapa oleh Ige ini terpilih secara aklamasi setelah 3 kader Peradah lainnya dicalonkan sebagai calon ketua mengundurkan diri dan fokus untuk mengembangkan dan mengabdikan diri di daerah.
Baca juga :
Lebih jauh kata Ige, di usia Peradah ke 34 tahun, kiprah dan kontribusinya tidak diragukan lagi. Kader Peradah yang tersebar di 31 Provinsi di Indonesia menjadi salah satu bukti dan komitmen, Peradah sebagai organ pemuda Hindu bisa berbuat dan berkarya nyata untuk umat Hindu. Karya tersebut ditunjukkan dengan merealisasikan misi Peradah untuk mencetak calon pemimpin dan mendorong kadernya untuk mandiri melalui wirausaha.
Dikepemimpinannya 3 tahun mendatang, pria kelahiran Lampung ini optimis agar Peradah bisa maju dan mengoptimalkan SDM yang dimiliki. Ia menyadari bahwa, penguatan kapasitas kader sangat urgen dilakukan namun disatu, sisi kendala untuk mendorong itu dibutuhkan dukungan semua pihak. Baik waktu, pikiran, tenaga dan materi.
Baca juga :
Sementara itu Ketua DPN Peradah Indonesia Demisioner D. Suresh Kumar mengatakan dikepimpinan Ketua Peradah Indonesia yang baru, ia berharap agar tugas dan pekerjaan rumah yang belum dituntaskan dipengurusannya bisa diseleasaikan 3 tahun mendatang. Konsolidasi dan penguatan kader di daerah memang menjadi kendala klasik sampai saat ini. Terlebih, sebagai organ non profit dibutuhkan komitmen, konsistensi dan perjuangan yang tak biasa. Peradah sebagai organ Pemuda Hindu, membutuhkan kader yang militan dan orientasi sosial dan pengabdian. “Spirit membesarkan organisasi ini ngayah dan militansi serta dedikasi terhadap Hindu,” kata alumni IHDN Denpasar tersebut.
Sementara itu Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof Dr I Ketut Widnya, P.hD saat menutup acara Mahasabha XI Peradah Indonesia, mengapresiasi eksitensi dan kiparah Peradah di seluruh Indonesia. Peradah kata dia di berbagai daerah di Indonesia bisa bersinergi dengan PHDI, Kanwil Agama, Pembimas Hindu dan organ lainnya dalam pembinaan umat khususnya generasi muda Hindu.
Baca juga :
Peradah juga dinilai berperan penting dan strategis dalam menyuarakan kepentingan umat Hindu di Pemerintah Pusat. “Peradah harus terus menyuarakan kepentingan umat Hindu di Indonesia. Peradah harus tetap eksis untuk Hindu,”kata Widnya. Pihaknya juga mengingatkan, Peradah diharapkan bisa menyikapi dinamika dan persoalan Hindu secara nasional dan selalu bersinergi dengan Ditjen Bimas Hindu.
Sementara Mahasabha XI yang berlangsung di Palangkayara dihadiri oleh kader Peradah Indonesia baik dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa. Acara dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang diwakili oleh Mentri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Anggota DPR RI Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya , Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Pimpinan Adat Kalimantan Tengah, PHDI Kalimantan Tengah, Ketua IAHN Tampung Penyang, tokoh lintas umat, Pimpinan OKP se-Palangkaraya, dan instansi terkait. mas/ama
Pingback: Ny. Putri Suastini Koster Borong Lukisan Perupa Disabilitas - Jarrakpos.com