Connect with us

    OLAHRAGA

    Edy Rahmayadi Harus Turun Tangan, Mukson Out!

    Published

    on

    Medan – Laga hidup mati antara Sriwijaya FC melawan PSMS Medan tersaji pada pertandingan pamungkas Grup 1 Liga 2 2023-2024.

    Keduanya baik Sriwijaya FC maupun PSMS Medan masih berpeluang meraih satu tiket terakhir babak 12 besar Liga 2 musim ini.

    Kedua tim masih ada secercah asa mewakili Grup 1 bersama Semen Padang FC dan Persiraja Banda Aceh.

    Persaingn perebutan tempat ke 3 Grup 1 Liga 2 semakin seru.

    Advertisement

    Hasil imbang PSMS Medan melawan PSPS Riau pada Sabtu kemarin, membuat pasukan Ayam Kinantan harus menjalani laga Pamungkas Grup 1 Liga 2.

    Lawan pamungkas PMS Medan adalah pertandingan melawan Sriwijaya FC.

    Jika berhasil imbang atau seri.

    Maka, PSMS Medan bisa mengunci satu tempat di babak 12 besar.

    Advertisement

    Sementara Sriwijaya FC wajib mengalahkan PSMS Medan jika ingin lolos babak 12 besar.

    Amatan media, laga hidup lawan Sriwijaya tak perlu terjadi jika PSMS mampu menfaatkan laga kandang. Tapi saat menjamu semen Padang mereka takluk 1-2 dan tanpa gol lawan PSPS kemarin ( 9/12).

    Hasil minor itu, membuat penonton marah. Penonton meneriaki pelatih di ganti .

    Mirisnya, suporter penonton menuntut pelatih PSMS out tetapi kenapa management khususnya Dirut bungkam dan diam aja. Bahkan, Dirut PSMS itu sempat bersitegang dengan penonton saat PSMS dikalahkan semen Padang 1-2.

    Advertisement

    Teriakan ganti sebelumnya pernah menggema saat tim di tangani Ridwan Saragih. Tapi ketika itu, Dirut respon dan membuat Ridwan Saragih mundur karena mau menduetkan dengan Mukson . Dari sikapnya, menunjukkan Dirut tak paham bola tetapimengatur bola

    Laga PSMS lawan PSPS tuntutan suporter menggema. Mukson Out, tapi Dirut Bungkam.

    Padahal pelatih itu tidak punya pola, miskin taktik dan strategi. Parahnya lagi, karakter PSMS hilang. Stamina pemain jelek spt tdk punya pelatih fisik

    Sebelum terlambat, sudah saatnya Pak Edy Rahmayadi langsung turun tangan sebelum PSMS degradasi ke Liga 3. Jika terjadi pasti menjatuhkan marwah Sumut

    Advertisement

    Mukson Out

    Desakan agar Miftahudin Mukson mundur sudah muncul saat PSMS dikalahkan Semen Padang, 1 Desember 2023 lalu. Saat itu, para suporter yang berada di sebelah kiri Tribun Barat sempat meneriaki Mukson. Namun aksi suporter masih bisa diredam.

    Desakan agar pelatih berusia 50 tahun itu meninggalkan PSMS memuncak saat bermain imbang melawan PSPS. “Mundur kau, Mukson,” teriak suporter. Bahkan ada suporter mencaci.

    Suporter makin kecewa setelah mantan Pelatih Persikat Tegal itu buru-buru masuk ruang ganti. Puncaknya suporter turun ke lapangan dengan merusak fasilitas stadion.

    Advertisement

    Desakan kembali menggema di media sosial. Mereka mengkritisi Miftah yang dinilai minim taktik dan strategi. “Miftahudin Out!!! Minim Taktik!!!” tulis @forever.greenclub di akun Instagram PSMS, @official_psmsmedan.

    Netizen juga mengkritisi permainan pemain asing Jose Valencia. Mereka menilai pemain asal Kolombia itu bermain buruk dan tidak memiliki stamina. Itu terlihat saat melawan PSPS, dia minta diganti.

    “Game plan tak jelas. Setiap memasuki 3/4 lapangan para gelandang kebingungan mencari Jose Valencia tidak membuka ruang untuk suplai bola ke depan. Bukan gelandang PSMS yang tak bisa memberi suplai bola ke atas, tapi targetman PSMS yang tak bisa mencari posisi bagus untuk membuka ruang..” tulis akun @revitalisasi_stadion_teladan.

    Netizen juga mengkritisi gaya permainan PSMS yang sudah berubah. PSMS selama ini dikenal dengan rap-rap dan bermain tanpa lelah. “Miftah menghilangkan rap-rap Medan,” tambah akun @haikalimam.

    Advertisement

    Ada juga netizen yang menilai PSMS melakukan blunder saat mengganti Ridwan Saragih dengan Miftahudin Mukson. “Benar-benar blunder membuang Coach RS demi pelatih Penjas SD,” tulis akun @hafiz_abror.

    Netizen mendesak agar PSMS segera bangkit. “Kami para suporter tidak main-main mendukung tim kebanggaan kami. Jadi buat para pemain, mainlah tanpa beban lawan Sriwijaya,” tulis @0.k0s0ng.

    Manajemen PSMS sendiri belum memberikan keterangan terkait desakan suporter tersebut. Sikap berbeda ditunjukkan manajemen ketika muncul desakan terhadap Ridwan Saragih. Saat itu manajemen langsung mendatangkan Miftahudin karena Suporter kecewa dengan penampilan PSMS.

    Sedangkan Pemerhati PSMS Indra Rangkuti berharap agar manajemen dan official memberikan motivasi kepada pemain untuk fight total di laga terakhir melawan Sriwijaya FC. “Yakinkan kepada pemain bahwa peluang lolos masih ada. Walau main di Jakabaring bukan berarti PSMS underdog, tapi bisa mengalahkan Sriwijaya di kandangnya sendiri,” ujar Indra Rangkuti.

    Advertisement

    Indra juga meminta agar Pembina PSMS Edy Rahmayadi harus turun langsung terutama memompa semangat pemain PSMS. Tunjukkan bahwa tekanan saat ini jangan dijadikan beban, tapi motivasi untuk mengangkat marwah PSMS,” pungkasnya. ()

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]