Bogor Raya
Aliansi JERAMI Didirikan Oleh Sejumlah Kelompok Masyarakat untuk Memperjuangkan Hak Dasar Rakyat Mikro
Jarrakposbogor, 04/02/2024
BOGOR – Aliansi Jaringan Ekonomi Rakyat Mikro Indonesia atau Aliansi JERAMI diharapkan dapat memberi dukungan nyata agar pelaku usaha mikro dan berbagai profesi dari rakyat mikro semakin dekat dengan akses informasi dan layanan yang disediakan pemerintah untuk bersama mengembangkan ekonomi rakyat yang lebih maju dan berkeadilan. Harapan ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki pada kesempatan syukuran pendirian Aliansi Jaringan Ekonomi Rakyat Mikro Indonesia (JERAMI) pada 4 Februari 2024 di Bogor. Lebih lanjut Teten yang juga adalah Dewan Penasihat Aliansi JERAMI menyampaikan bahwa Aliansi JERAMI harus dapat menjadi wadah dimana usaha mikro dan berbagai profesi dari rakyat mikro dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga dapat tumbuh berkembang, sebagai penggerak ekonomi Indonesia.
Manifesto Pendirian Aliansi JERAMI dibacakan oleh Dewi Hutabarat Koordinator Umum Aliansi, bersama ratusan yang hadir sebagai perwakilan dari kelompok-kelompok yang sudah dan akan bergabung dalam Aliansi JERAMI, di Rumah Mampir RBPI Cabang Bogor. RBPI adalah Perkumpulan Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia yang beranggotakan 15ribuan pengemudi kendaraan logistik di berbagai daerah Indonesia. Di dalam Manifesto disebutkan bahwa tujuan didirikannya Aliansi JERAMI adalah:
Menggalang kekuatan dan solidaritas bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama;
Menyuarakan kepada pemerintah dan elemen masyarakat lainnya tentang pentingnya dan strategisnya kekuatan ekonomi rakyat mikro untuk menjadi kekuatan ekonomi produktif Indonesia, maka untuk itu perlu menjadi fokus strategi ekonomi dan kesejahteraan sosial, dari negara dan bangsa Indonesia.
Aliansi JERAMI dibentuk karena melihat kenyataan bahwa masih banyak di antara Rakyat Mikro yang belum bisa menjangkau, atau dijangkau, berbagai layanan negara yang menjadi hak dasarnya, seperti pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, kesempatan mengembangkan bisnis, dan mendapatkan keadilan. Demikian seperti disampaikan oleh Ika Rostianti Koordinator Harian Aliansi JERAMI di tengah berlangsungnya acara syukuran.
“Banyak yang tidak tahu, kemana mengadu, ketika dihadapkan pada kesulitan atau membutuhkan bantuan. Jadi Aliansi JERAMI akan fokus pada upaya untuk membantu rakyat mikro bisa menjangkau layanan yang sudah disediakan pemerintah, atau stakeholders lain di dalam masyarakat. Sebab ada kalanya persoalannya adalah rakyat mikro sudah sangat sibuk dengan kesehariannya menghidupi diri dan keluarga, sehingga tidak sempat untuk mengusahakan yang lain-lain, bahkan misalnya sekedar mengurus administrasi kependudukan, mengusahakan BPJS, dan sebagainya” ujar Ika Rostianti lagi, di tengah ratusan wakil kelompok-kelompok rakyat mikro yang hadir, antara lain dari Perkumpulan pengemudi kendaraan logistik RBPI (Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia), Kelompok Guru Ngaji, Petani Jagung Jawa Barat, Komunitas Wartawan Online, Komunitas Satpam Komplek, ART, dan sejumlah pelaku usaha mikro dari berbagai jenis usaha.
Aliansi JERAMI adalah wadah bagi rakyat Indonesia yang dapat dikategorikan sebagai “Rakyat Mikro” bahkan “Rakyat Ultra Mikro”, yang meliputi lebih dari 90% rakyat Indonesia. Istilah “Rakyat Mikro” dan “Rakyat Ultra Mikro” sendiri diadaptasi dari pengkategorian skala usaha di Indonesia dimana dari seluruh unit usaha yang ada di Indonesia usaha berskala mikro mencapai 99,6% nya di antaranya, yaitu sekitar 64juta unit usaha. Di dalam usaha mikro ada pula kategori yang lebih kecil lagi skalanya disebut sebagai “usaha ultra mikro” yaitu mereka dengan pendapatan per kapita keluarganya maksimal adalah 800ribu rupiah per bulan. Diperkirakan ada sekitar 45juta usaha di Indonesia tergolong usaha ultra mikro, maka berarti di antara 64juta unit usaha mikro hampir 70%nya tergolong ultra mikro. Bila diproyeksikan ke profil masyarakat, diasumsikan 1 usaha rakyat rata-rata menghidupi 4 orang anggota keluarga, maka berarti ada 180juta “Rakyat Ultra Mikro” dan sekitar 76juta “Rakyat Mikro”, atau total 256juta rakyat Indonesia adalah yang dapat digolongkan sebagai “Rakyat Mikro”.
“Nantinya siapa saja yang tergolong rakyat mikro apalagi ultra mikro, baik individu, keluarga atau kelompok, organisasi, bisa bergabung dalam Aliansi JERAMI, karena kita tidak membatasi hanya untuk golongan atau kelompok tertentu.” lebih lanjut dinyatakan oleh Ika Rostianti.
“Kita memang harus bisa berdaya, dan untuk itu kita harus bersatu, mengembangkan strategi agar bisa mengatasi masalah dan kendala yang kita hadapi. Kalau sendiri-sendiri kita lemah”ujar Kris Budiharjo, di tengah diskusi dalam rangka pendirian Aliansi. Sebagai Dewan Penasihat Aliansi, Kris Budiharjo mendukung dibentuknya Aliansi JERAMI karena memang sangat dirasakan kebutuhannya untuk masyarakat akar rumput.
Senada disampaikan oleh Bahruddin yang juga Penasihat Aliansi JERAMI, bahwa kebersamaan rakyat mikro yang tergabung dalam Aliansi adalah penentu bagi perubahan yang dicita-citakan. Bahruddin yang juga anggota Panelis Debat Capres ini menyampaikan pesan-pesannya melalui video yang ditayangkan di tengah acara pembacaan deklarasi.
Aliansi JERAMI terutama akan mengusahakan untuk membangun gotong royong sesama rakyat mikro untuk dapat mengumpulkan kekuatan saling tolong menolong, kebersamaan dan kekompakan, sehingga sekaligus membangun semangat berdikari. Demikian disampaikan oleh Dewi Hutabarat, Koordinator Umum Aliansi JERAMI, seusai membacakan Manifesto Pendirian Aliansi JERAMI. Dewi menegaskan bahwa “Aliansi JERAMI tidak berpolitik praktis, kita pastikan keberadaan kita bukan untuk mengusung dukungan pada capres tertentu, dan menjunjung tinggi kerukunan semua anggota di atas perbedaan apapun yang ada.”
Lebih lanjut Dewi Hutabarat menyampaikan seruan kepada semua pasangan capres cawapres untuk fokus pada pembangunan ekonomi dan kebijakan yang berpihak pada 99% rakyat, dan bagaimana strategi ekonomi negara adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan 99% rakyat.
“Yang 0,9% usaha menengah dan 0,1% usaha kelas kakap kan sudah punya berbagai privilege, maka mereka adalah stakeholders yang harus diajak pemerintah untuk fokus pada meningkatkan keberdayaan dari 99% rakyat. Sehingga secara agregat ekonomi negara akan meningkat dan semua diuntungkan.” tegas Dewi Hutabarat.
Selain Koordinator Umum Dewi Hutabarat dan Koordinator Harian Ika Rostianti, Aliansi JERAMI juga didirikan bersama oleh Bahruddin yang juga Ketua Pembina Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayibah sebagai Wakil Koordinator Harian, Romi Abrori yang juga Ketua Koperasi KOBETA sebagai Sekretaris Umum, Hernindya Wisnu Adji co-founder Perkumpulan OpenDesa sebagai wakil Sekretaris Umum, dan Erwin Saripudin Sekjen RBPI sebagai Bendahara Umum. Aliansi JERAMI akan juga fokus pada pengembangan usaha bersama dengan format usaha koperasi, dan juga akan mengupayakan terobosan teknologi yang cukup sederhana untuk dapat diakses masyarakat akar rumput tapi bermanfaat nyata bagi rakyat mikro, baik yang ada di desa maupun kota.
“Koperasi bukan hanya akan menjadi wadah dimana rakyat mikro bersama-sama urunan modal finansial dengan motto biar sedikit tapi lama-lama jadi bukit, tetapi agar rakyat mikro punya kesempatan untuk mengembangkan berbagai usaha dan bahkan membentuk rantai pasok yang terintegrasi di antara usaha-usaha mikro sebagai rantai pasok yang kuat dan saling menguatkan”ujar Romi Abrori, Sekretaris Umum Aliansi JERAMI.
“Kita sudah mulai merancang pendekatan teknologi informasi yang bisa membantu rakyat mikro untuk bisa saling terhubung satu dengan yang lain, sehingga kekuatan kecil-kecil yang tersebar, potensi dan sumberdaya yang tersebar dapat saling terhubung dan menjadi kekuatan bersama” Hernindya WIsnu Adji, Wakil Sekretaris Umum yang juga co-founder dari aplikasi OpenSID (Sistem Informasi Desa) yang open source alias gratis, menimpali.
Aliansi JERAMI didukung oleh penasihat Teten Masduki yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, juga Kris Budiarjo yang sekarang adalah Ketua umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) dan selama ini aktif pada berbagai program ekonomi sosial budaya dan kemanusiaan.
Syukuran dan pembacaan deklarasi Manifesto Pendirian Aliansi JERAMI dilaksanakan di Rumah Mampir RBPI Cabang Bogor, Cafe Bisbull di Jl. Suka Bakti, Palasari, Cijeruk, Bogor Selatan. Acara syukuran sekaligus untuk memperingati dibukanya Cafe Bibull ini sebagai Rumah Mampir RBPI cabang Bogor, dimana para pengemudi dapat mampir untuk beristirahat di tengah perjalanan mengemudi antar kota antar propinsi bahkan antar pulau. RBPI sebagai perkumpulan sendiri sudah berdiri sejak empat tahun lalu beranggotakan lebih dari 15ribu pengemudi dari berbagai wilayah Indonesia. RBPI adalah salah satu anggota kelompok di Aliansi JERAMI. Acara syukuran dihadiri ratusan orang yang merupakan perwakilan dari berbagai kelompok usaha dan profesi dari rakyat mikro. //Err
You must be logged in to post a comment Login