DAERAH
Miris Memasuki Musim Tanam 1 Suplai Air Irigasi Pertanian Terbatas!!!!.
INDRAMAYU JarrakPostJabar.Com- Musim tanam telah tiba, hal ini didukung oleh faktor cuaca yang sudah memasuki musim hujan yang melanda di beberapa daerah, bahkan karena curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan beberapa wilayah di Republik Indonesia ini mengalami bencana banjir hal ini berakibat pada debit air yang cukup tinggi sehingga tanggul penahan di bantaran sungai sudah tidak mampu untuk menahan air yang banyak.
Musim tanam di Indramayu sudah mulai dilakukan oleh para petani di Indramayu, para petani di Indramayu mulai melakukan aktivitasnya mulai dari mengelola lahan sawah dengan membacak lahan, melakukan persemaian bibit padi yang unggul yang akan ditanam dan melakukan penanaman padi di lahan yang telah disiapkan.
Namun dilapangan terjadi keadaan yang sungguh di luar nalar, yaitu kurangnya pasokan air irigasi yang mengaliri sawah petani. Seperti nampak di wilayah Kecamatan, Lohbener Arahan, Cantigi, Lelea,Pasekan, Losarang, Indramayu dan lain-lain terlihat aliran irigasi tidak dialiri/di penuhi air yang cukup untuk bentangan areal pertanian.
Menurut salah seorang pengamata pertaniaan Dartims saat ditemui diareal sawah irigasi Arahan” bahwa pasokan air di jadwal dari rentang itu setiap 4 (empat) hari sekali baru ada pengiriman suplay air irigasi maka jangan aneh ketika melihat saluran irigasi pasokan airnya sedikit” tegasnya.
Sementara itu warji salah seorang petani dari desa Centigi wetan saat diminta tanggapan ” sudah beberapa hari ini areal sawahnya tidak mendapat pasokan air yang cukup, sedangkan saat ini musim penghujan telah tiba hal ini sangat ironi sebab kalau di biarkan berlarut-larut akan mengakibatkan serangan hama tikus yang kian meraja lela, itu sebabnya saya mewakili para petani di Arahan dan Cantigi agar masalah air irigasi pertanian ini lancar, ungkapnya.
Kabupaten Indramayu merupakan lumbung padi terbesar dan terbaik di Indonesia ini, jangan sampai terganggu pasokan air pertaniaannya dengan alasan yang tidak masuk akal, sudah semestinya, pemangku kebijakan berbuat arif dan rasional demi mengamankan stabilitas pangan yang ada jangan sampai demi kepentingan sesaat justru berdampak pada hal yang luar biasa bagi kebutuhan dan ketahanan pangan masyarakat secara Nasional.*****(Wahyu Ratusan)******
You must be logged in to post a comment Login