DAERAH
Omzet Pedagang Takjil di Kotanopan Merosot Akibat Daya Beli Masyarakat Melemah
Kotanopan, JARRAKPOS – Sejumlah pedagang takjil di Pasar Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menjerit akibat omzetnya jauh menurun tahun ini dibandingkan tahun lalu. Mereka menuding penyebabnya daya beli masyarakat Kotanopan yang makin terjepit akibat harga komoditas pertanian dan perkebunan yang merosot.
Volume penjualan takjil yang menurun itu menggambarkan daya beli masyarakat yang kian melemah akibat merosotnya harga berbagai hasil hutan dan pertanian yang jadi sumber penghasilan masyarakat Kotanopan.
Selain harganya merosot, warga juga enggan beraktivitas ke kebun karena keselamatannya terancam oleh keberadaan harimau sumatera yang kerap lalu-lalang di kebun warga.
Desy Koto, pedagang sarabi di Pasar Kotanopan, mengaku omzetnya berdagang sarabi menurun. Tahun lalu, Desy masih mampu menjual sarabi hingga lima talam dalan sehari. Namun, pada Ramadan tahun ini, Desy hanya mampu menjual sarabi sebanyak dua talam besar dalam sehari.
“Itupun sulit menghabiskannya,” kata Desy Koto saat dibincangi JarrakPos di Pasar Kotanopan, Sabtu (23/3/2024).
Dia berharap omzet bisa naik pada hari-hari berikutnya agar ada keuntungan untuk membeli keperluan keluarganya merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Keluhan serupa diungkapkan Julianti Hasibuan, pedagang pecal dan gorengan di Pasar Kotanopan. Dia mengaku sudah 28 tahun berjualan takjil setiap bulan puasa di Pasar Kotanopan. Namun, bulan puasa tahun ini omzetnya jauh berkurang. “Mungkin gara-gara kondisi ekonomi warga saat ini makin sulit,” katanya.
Berkurangnya pelanggan takjil di Pasar Kotanopan diakui oleh Abil. Dia melihat pembeli takjil di pasar itu tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. “Sejak awal puasa pembeli sepi,” ujar warga Kotanopan ini. (Hmh)
You must be logged in to post a comment Login