DAERAH
Akibat Pengeboran (EP)Pertamina, Petani Tambak desa Pasekan Mengalami Kerugian.
INDRAMAYU JarrakPos.Com- Beberapa hari yang lalu para petani tambak desa Pasekan dan sekitarnya mengeluhkan dampak dari Pengeboran minyak yang dilakukan oleh EP Pertamina, dimana daerah tersebut yang dulunya tidak mengalami banjir, baik saat penghujan maupun Rob (naiknya air laut ke daratan). Kini setelah adanya eksplorasi yang dilakukan EP Pertamina permukaan tanah mengalami penurunan .
Saat ditemui di lokasi dua orang perwakilan masyarakat tambak desa Pasekan Dulbari dan Ahmad saat diminta keterangan ” Kejadian naiknya air laut kepermukaan (Rob) benar bukan kali ini saja, namun sebelumnya tidak sampai separah ini hal ini bisa terjadi sejak adanya umit pengeboran (eksplorasi) yang dilakukan oleh pertamina (EP Pertamina) hal ini bisa terlihat dari keberadaan patok besi yang tadinya hanya 5 CM sekarang sudah mengalami penurunan menjadi 7 Cm dari permukaan awal” jelas Ahmad.
Sedangkan jalan yang tadinya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat dengan mudah kini banyak yang berlubang, betul kendaraan berat lewat melalui daerah kecamatan Cantigi tapi setelah itu kan masuk keareal tambak para petani disini ini dan sumur minyak yang akan di bor itu masuk kewilayah desa Pasekan, yang kami minta adanya perhatiaan dari EP Pertamina. Perlu diketahui kami sudah mengajukan proposal dana CSR untuk masyarakat tambak desa Pasekan, Pagirikan dan Karang anyar yang terkena dampak dari protek tersebut tapi sampai saat ini tidak mendapat tanggapan” ujar Dulbari.
Pada dasarnya kami semua masyarakat diwilayah kecamatan Pasekan sangat mendukung adanya proyek pengeboran sumur minyak ini, tapi kami juga minta kerja samanya biar semua enak. Bila tuntutan kami masyarakat tambak ini tidak dihiraukan maka kami akan melakukan demo dan menutup akses jalan ke lokasi proyek pengeboran, perlu diketahui bahwa proyek pengeboran ini mulai ada tahun 2020 silam dan keberadaan sumur minyaknya bergeser kurang lebih sejauh 50-100 meter dari sumur minyak sebelumnya. Kami meminta agar EP Pertamina segera memberikan kompensasi dari dana CSR tersebut kepada kami bukan melalui desa atau Kompi/Lembaga lainnya yang tidak berkepentingan karena ujung-ujungnya kami para petani tambak juga yang dirugikan bukan mereka” lanjut Dulbari.
Sampai dengan saat ini EP Pertamina belum melakukan negoisasi dengan masyarakat hanya pengutus kepala keamaanan Deni saja yang sudah menemui para petani tambak desa Pasekan, Ini sangat ironi sekali disaat President neminta mengutamakan kepentingab dan kesejahteraan rakyar eh ini perusahaan negara mencoba menindas rakyat kecil yang sedang berusaha untuk mencari nafkah demi keluarganya!!! *****(GUS Wahyu Ratusan)*****
You must be logged in to post a comment Login