Akses Lalu Lintas di Vietnam Diperketat

Jakarta – Pemerintah Vietnam semakin memperketat penyekatan akses lalu lintas antarkota akibat lonjakan kasus infeksi virus corona (Covid-19).
Sebab, jumlah penambahan kasus harian Covid-19 di negara itu mencapai lebih dari 6.000 orang dalam tujuh hari berturut-turut.

Padahal Vietnam dinilai berhasil mengendalikan laju penularan Covid-19, tetapi ternyata terjadi lonjakan kasus yang memicu gelombang baru infeksi.

Pemerintah Vietnam lantas memperketat penyekatan arus lalu-lintas antarkota di sepertiga kawasan negara itu, termasuk di Kota Ho Chi Minh di selatan dan Hanoi di sebelah utara.

“Pemerintah Kota Hanoi akan memperketat larangan di kawasan zona merah untuk meredam penyebaran Covid-19,” kata Ketua Dewan Kota Hanoi, Chi Ngoc Anh dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Jumat (30/7).

Pemerintah Kota Ho Chi Minh akan memperketat penerapan protokol kesehatan menjaga jarak selama satu hingga dua pekan setelah 1 Agustus mendatang, sebab kasus infeksi Covid-19 terus bertambah.

Akibat situasi itu, Majelis Nasional yang merupakan lembaga legislatif di Vietnam memutuskan memangkas masa rapat di Hanoi yang seharusnya berakhir Sabtu mendatang menjadi Rabu lalu.

Aparat pemerintah lantas langsung mengisolasi lokasi rapat, serta mewajibkan seluruh pewarta yang meliput sesi penutupan rapat melakukan tes karena diduga ada seseorang yang terinfeksi Covid-19 dalam kegiatan itu.

Lonjakan kasus Covid-19 di Vietnam membuat pemerintah setempat berkejaran dengan waktu untuk mempercepat distribusi dan penyuntikan vaksin.

Sampai saat ini Vietnam memiliki persediaan 114 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibeli dari berbagai perusahaan farmasi, serta hibah dan yang diperoleh dengan skema subsidi silang melalui koalisi pemerataan vaksin COVAX.

Sampai saat ini jumlah kasus infeksi Covid-19 di Vietnam mencapai lebih dari 120 ribu orang. Sedangkan 450 ribu orang dari populasi yang berjumlah 98 juta sudah menjalani dua kali suntik vaksin Covid-19.