Connect with us

    OLAHRAGA

    Andi Darussalam, Pria yang Akrab Disapa ADS

    Published

    on

    Medan – Salah satu tokoh di sepak bola Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, meninggal dunia pada Senin (16/8) malam.

    Andi Darussalam meninggal dunia setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan di rumah sakit.

    Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin, Makassar pukul 23.35 WITA atau 22.35 WIB.

    Agen pemain yang juga kolega Andi Darussalam, Edy Syahputra, mengatakan almarhum sempat positif Covid-19 untuk kali ketiga sehingga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Advertisement

    “Kemarin Covid-nya sudah negatif namun almarhum punya penyakit penyerta yang lumayan parah, yakni ginjal dan gula,” kata Edy dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (17/8) dini hari WIB.

    Andi Darussalam selama ini dikenal sebagai salah satu sosok penting yang mewarnai sepak bola Indonesia. Beragam jabatan pernah diemban oleh pria yang tutup usia pada usia 70 tahun ini.

    Andi Darussalam pernah masuk bagian pengurus Makassar Utama, klub yang tampil di kompetisi Galatama. Ia juga pernah empat kali mengemban tugas sebagai manajer Timnas Indonesia saat tampil di Piala Kemerdekaan 1988, Piala Asia 1990 dan 2007, serta Piala AFF 2010.

    Andi Darussalam juga pernah mengemban tugas sebagai ketua Badan Liga Indonesia tahun 2008 yang mengelola kompetisi profesional di tanah air. Tiga tahun berselang, ia memutuskan mundur dari jabatan tersebut.

    Advertisement

    Pada 2018 lalu, Andi Darussalam sempat ramai jadi perbincangan pencinta sepak bola di Indonesia. Ini setelah pria yang juga pernah jadi Wakil Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jakarta Raya mengakui ada indikasi suap terkait pengaturan skor di final Piala AFF 2000.

    Hal itu diungkapkan Andi ketika menjadi narasumber di Mata Najwa, 19 Desember tahun 2018. Pria yang akrab disapa dengan sebutan ADS itu merupakan manajer Timnas Indonesia pada event tersebut.

    Andi Darussalam bahkan menyebut salah satu nama mantan bek Timnas Indonesia, Maman Abdurrahman, yang dinilainya membawa keganjilan pada permainan Garuda saat kalah 0-3 dari Malaysia pada leg pertama final Piala AFF 2010.

    Timnas Indonesia sendiri gagal jadi juara karena kalah agregat 2-4 setelah hanya mampu menang 2-1 saat melakoni leg kedua final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Cnni

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply