Connect with us

POLITIK

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo Meminta Pemerintah Melakukan Evaluasi Menyeluruh

Published

on

JAKARTA(jarrakpos.com) – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo meminta pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh langkah pengendalian Covid-19 yang sedang menuju puncak gelombang ketiga.
Salah satu yang perlu dievaluasi, kata Rahmad adalah level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di masing-masing wilayah.
Saya mendukung perintah Presiden Jokowi kepada jajaranya untuk evaluasi level PPKM agar terjadi pengetatan sehingga bisa mengendalikan kasus varian Omicron yang terus meningkat,” kata Rahmad di Jakarta, Minggu (6/2).

Selain itu, kata Rahmad, penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di semua jenjang pendidikan perlunya evaluasi segara. Bahkan, tutur dia, di beberapa wilayah yang kasus Covid-19 tinggi, PTM sebaiknya dihentikan sementara
“Kemudian perlu gencar melakukan vaksinasi baik dosis satu, dosis dua dan dosis tiga atau booster serta meningkatkan kapasitas testing dan tracing,” tandas dia.
Rahmad juga mendorong pemerintah untuk menggencarkan kembali gerakan perilaku hidup sehat kepada masyarakat dan berbagai pihak terutama penerapan protokol kesehatan atau prokes secara ketat dan disiplin.
Pasalnya, saat ini sudah begitu banyak masyarakat abai dengan prokes tersebut. Menurut dia, perlu ada tindak tegas terhadap orang atau tempat usaha yang melanggar penerapan protokol kesehatan.
“Kita juga minta masyarakat masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kegiatan yang bisa memicu kerumunan massa seperti yang terlihat viral di media sosial, yakni adanya konser musik dan kegiatan ekonomi tetapi mendorong kerumunan massa. Saya pikir kegiatan yang mengundang kerumunan cukup berbahaya saat ini,” tegas dia.

Lebih lanjut, Rahmad menuturkan penyebaran varian Omicron terus bertambah terlebih kasus transmisi lokal saat ini sudah mendominasi. Karena itu, kata dia, masyarakat yang merasa memiliki gejala Omicron segera berkunjung ke fasilitas kesehatan terdekat.
Meskipun demikian, Rahmad juga meminta masyarakat bijak menghadapi Covid-19 dengan bersikap tidak panik berlebihan dan juga tidak lengah dan tidak abai, apalagi menganggap varian Omicron tidak berbahaya.
“Ini anggapan (varian Omicron tidak berbahaya) yang keliru. Varian Omicron masih berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta dan yang belum divaksin. Karena itu, perlu bijak, waspada, artinya tidak panik berlebihan dan juga tidak lengah dan tidak abai,” pungkas Rahmad.(gus)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply