Anies Baswedan: Kebijakan untuk Kesejahteraan

Jarrakpos.com—Hendaknya arah tujuan dari setiap kebijakan adalah kesejahteraan bagi warganya.

Anies Baswedan menyampaikan hal itu dalam acara silaturahmi di Bumi HD Soetisno, Bandung, Sabtu malam kemarin. Acara yang digagas Agung Suryamal, mantan Ketua Kadin Jabar itu dihadiri sejumlah tokoh Jabar. Antara lain Nu’man Abdul Hakim (mantan Wagub Jabar), Memed Hamdan (mantan Kadisbudpar Jabar), Dindin S. Maolani, Dedy Sukardan — aktivis Perjuangan Mahasiswa 1977/78, Yepi Yanuar, Peri Tristanto, Rizal Fadilah, dan ormas FKPPI serta anggota DPR RI, Muhammad Farhan.

Dikatakan, kesejahteraan dibangun melalui distribusi ekonomi dari pajak sebagai hasil dari pertemuan modal, teknologi dan tenaga ahli. “Saat distribusi tak adil, maka tak akan terjadi tujuan kesejahteraan,” katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta melanjutkan, saat distribusi tak optimal — maka yang terjadi redistribusi melalui berbagai program bantuan. Dengan kata lain, kesejahteraan hendaknya bukan karena redistribusi tadi.

“Proses distribusi harus dibenahi. Harus ditata ulang untuk kesejahteraan,” kata Anies.

Anies Baswedan yang tengah digadang-gadang sebagai calon presiden 2024 juga menyoroti ekonomi kerakyatan. Banyak terdengar pidato tentang ekonomi kerakyatan pada saat kampanye. Menjadi siklus lima tahunan. “Tapi setelah itu aspek kerakyatannya hilang,” katanya bersahaja.

Anies yang kelahiran Kuningan, lebih lanjut mengatakan — pasar ekonomi hendaknya berlangsung efisien dan efektif. Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar. “Jangan semua pekerjaan dikerjakan sendiri. Beban hendaknya dilakukan bersama. Demi satu kata: keadilan!,” tegasnya.

Anies berbagi pengalaman dalam pengambilan keputusan dan atau kebijakan. Hendaknya mengutamakan prinsip keadilan. Dengan urutan pertimbangan kepentingan publik, akal sehat dan regulasi. “Pada masa merebak Covid-19, misalnya — saya mengutamakan penyelamatan jiwa,” katanya yang diakhiri “untuk membuat Indonesia lebih baik”(iW, bandung/megga)