EKONOMI
Antisipasi Antrian Panjang BBM Di SPBU, Gubernur Sulteng Lakukan Rapat Unsur Forkopimda.
Palu – Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura bersama Unsur Forkopimda memimpin rapat mengantisipasi antrian panjang BBM di SBPU dan memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran. Senin , 19 September 2022.
Rapat tersebut dihadiri Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol, Drs. Rudi Sufahriadi, Kabinda Kolonel Inf. Arman Dahlan, Pj. Sekda Provinsi , Kaban Kesbangpol, Kadis Perhubungan, Karo Ekonomi, Kepala Sam Ritail Sultengbar PT. Pertamina, Fahri Rizal Hasibuan, Hiswana Migas.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan bahwa bersyukur didatangi Organda untuk meminta penjelasan maraknya antrian BBM jenis solar di setiap SBPU, hanya di Sulawesi Tengah hal ini terjadi, tidak ada di daerah lainnya. Gubernur menyampaikan mungkin ada yang bermasalah dalam pemanfaatan BBM bersubsidi tersebut yang tidak tepat sasaran.
Ketua Organda Provinsi, Ramlan Menyampaikan permohonan agar kondisi antrian panjang truk dan bus armada angkutan umum sangat menyusahkan anggota Organda saat ini dan kondisi antrian BBM di SBPU hanya terjadi di Sulawesi Tengah.
Selanjutnya Ketua Organda Sulawesi Tengah menyampaikan harapan adanya keringanan pembayaran pajak STNK mobil angkutan umum yang tergabung dalam Organda.
Kepala Sam Ritail Sultengbar PT. Pertamina , Fahri Rizal Hasibuan, menyampaikan atas analisasa PT. Pertamina dan KABARESKRIM POLDA bahwa Sulawesi Tengah masuk daerah suspek area penyagunaan BBM bersubsidi.
Dan dalam waktu dekat Bareskrim POLRI akan turun ke Sulawesi Tengah untuk melihat secara langsung bentuk penyalahgunaan BBM Bersubsidi.
Selanjutnya Fahri Rizal Hasibuan , meminta Gubernur agar dapat membuat Surat permintaan penambahan Kuota BBM di Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Drs. Rudi Sufahriadi , menyampaikan akan melakukan pemetaan dahulu dan diharapkan dapat dibantu Kabinda dan Pemda selanjutnya akan dilakukan penindakan kalau terjadi Penyalagunaan BBM bersubsidi .
Kabinda Sulawesi Tengah Kol. Inf. Arman Dahlan , Menyampaikan dengan adanya perbedaan harga BBM Solar bersubsidi dan BBM industri, BBM solar subsidi Rp. 6.800 , sementara BBM solar industri sudah mencapai Rp. 23 000, membuat pihak pihak melakukan tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi dan tidak tepat sasaran dan disah gunakan , banyak pihak pihak melakukan kegiatan usaha memanfaatkan BBM Solar dengan sesuai dengan sasarannya dengan menyalahgunakan ketimpangan harga tersebut.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura , mengambil kesimpulan untuk Mengatasi terjadinya antrian panjang mobil bus dan truk di SBPU Kota Palu, antara Lain :
1. Mendukung upaya yang akan dilakukan Kapolda untuk pelaksanaan Pemetaan kepada hal tersebut terjadi dan juga melakukan penindakan terhadap pelaku yang menyalahgunakan BBM bersubsidi.
2. Akan membentuk satgas pengawasan BBM bersubsidi tepat sasaran, terdiri dari Polri, TNI, Kabinda , Kajati dan Pemda Provinsi.
3. Gubernur Sulawesi Tengah meminta Sekda untuk melakukan kajian Hukum terkait dengan Persetujuan pemutihan pembayaran STNK mobil bus yang tergabung dengan Organda.
4. Gubernur meminta Kadis Perhubungan untuk membuat kebijakan meningkat tarif angkutan antar Kota di Sulawesi Tengah.
5. Gubernur akan mengusulkan kepada Menteri keuangan dan PT. Pertamina untuk Meningkatkan kuota BBM bersubsidi Di Sulawesi Tengah
6. Gubernur meminta kepada Ketua Organda untuk menyampaikan kepada seluruh anggota Organda bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan sudah ditindaklanjuti dan sebagian akan dilakukan kajian ketentuan hukumnya.(Erlangga)
You must be logged in to post a comment Login