PARIWISATA
APBD Badung Defisit, Anggaran Promosi Pariwisata Dipangkas
Badung, JARRAKPOS.com – Target pendapatan dari APBD Badung tahun 2018 yang meleset, makin merebet terhadap sejumlah anggaran strategis, salah satunya untuk dana promosi pariwisata, khususnya di Badung. Bahkan, APBD yang defisit ikut memakan korban, sehingga terjadinya rasionalisasi anggaran promosi pariwisata yang dipangkas. Pemangkasan anggaran promosi ini diakui Kadis Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra akan berdampak bagi capaian target kunjungan wisatawan ke Bali khususnya di Kabupaten Badung. Ia berharap pemerintah dalam hal ini Bupati Badung bersama tim penganggaran bisa melakukan langkah-langkah strategis. “Nanti tim anggaran bersama bapak bupati akan mengevaluasi kegiatan ini,” ujarnya saat ditemui, Rabu (17/72019).
Dikatakannya di Kabupaten Badung dianggarkan sekitar Rp6 miliar untuk delapan kegiatan promosi. Namun ditegaskannya anggaran itu baru yang difasilitasi oleh pemerintah belum termasuk yang dilakukan asosiasi-asosiasi secara mandiri. Semua pihak diharapkan tetap melakukan langkah-langkah promosi dalam upaya mendatangkan wisatawan yang potensial. “Rasionalisasi ini akibat dari belum tercapainya secara optimal pajak hotel restoran yang mayoritas menjadi pendapatan asli daerah kita. Ini akan dievaluasi terus, nah mudah-mudahan nanti kalau signifikan peningkatannya tahun depan kita perbaiki lagi. Perbanyak lagi destinasi-destinasi kegiatan promosi kita keluar negeri,” jelasnya.
Baca juga : Siapkan SOP Penutupan Bandara Ngurah Rai, Disparda Bali Antisipasi Bencana Gempa
Made Badra juga menjelaskan sudah melakukan koordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata Badung, untuk mengajak seluruh stake holder mencari terobosan-terobosan sebagai solusi untuk menggantikan promosi yang seharusnya dibiayai pemerintah. Diketahui rasionalisasi anggaran berpotensi akan membatalkan empat buah promosi ke luar negeri. “Saya Sudah komunikasikan dengan Badan Promosi pariwisata Badung, untuk bersama-sama memikirkan bagaimana solusi bila hal ini terjadi. Untuk menggantikan promosi yang diselenggarakan pemerintah,” paparnya, lanjut mengatakan bentuk promosi bisa saja dirubah seperti halnya pelaksanaan BBTF dengan mendatangkan buyer dari luar negeri. “Kita menciptakan market place di Bali sehingga lebih murah dan hasilnya hampir sama,” bebernya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login