Connect with us

    POLITIK

    Arjaya : Koster Tunjukan Komitmen yang Tegas Tolak RTB

    Published

    on

    Foto : Tokoh Militan PDI-P asal Sanur, Made Arjaya.

    [socialpoll id=”2481371″]


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Pernyataan Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster yang sempat menjadi viral di Medsos terkait sikap penolakan rencana reklamasi di Teluk Benoa (RTB), akhirnya ikut ditanggapi oleh Tokoh Militan PDI-P asal Sanur, Made Arjaya, di Denpasar, Selasa (24/4/2018). Ia mengatakan apa yang telah disampaikan oleh Mantan Anggota Komisi X DPR RI tiga periode itu, sebagai bentuk komitmen untuk menolak reklamasi dengan pola niskala dan skala. “Kalau saya kan netral-netral saja bahwa ini harus di cooling down. Bali ini kecil jadi kita memainkan posisi memberikan solusi kepada masyarakat untuk memilih yang terbaik. Silahkan masyarakat dengan masing-masing pola dan cara. Ya kalau Pak Rai Mantra dengan kesantunan seperti itu dianggap bagus silahkan. Tapi dengan Pak Koster yang akan lebih progresif dalam mempercepat pembangunan Bali tetap berlandaskan adat istiadat dan budaya masyarakat Bali, ya silahkan juga. Kan gitu,” paparnya.

    Melihat ketulusan Koster atas penolakan rencana RTB (Reklamasi Teluk Benoa) jangan kemudian kesamaan pandangan ini malah dibiarkan dibenturkan dengan potongan video yang tidak utuh di Medsos. Inikah kesempatan Tim Pemenangan KBS-Ace menunjukkan kepada masyarakat bahwa pidato Koster secara utuh, sehingga pendukung bisa menilai arah pemikiran calon Gubernur Bali ini. Kemudian bila ada pernyataan kenapa tidak dari dulu menyampaikan penolakan, justru ini akan menjadi keuntungan bagi Koster, karena saat rekomendasi di daerah terkait feasibility study dikeluarkan saat ia sebagai wakil rakyat yang kebetulan tidak membidangi hal itu. Dipastikan adanya hasil survey 65 persen masyarakat Bali menolak rencana reklamasi Teluk Benoa sebenarnya tidak patut terlalu membuat Koster gusar, karena faktanya masyarakat yang menolak adalah bagian dari warga PDI Perjuangan. “65 persen itu kan termasuk pendukung PDI-P di dalamnya. Warga PDI-P pasti memilih calon dari PDI-P kan gitu. Inikan kekuatan Koster namun jangan sampai menciptakan sisi blunder dan sisi etika, tidak bisa hantam kromo kalau di tim. Nah ini harus dijelaskan kepada masyarakat agar ketulusan Pak Koster benar-benar diterima masyarakat Bali,” bebernya.

    Advertisement

    Arjaya juga mengapresiasi kedua pasang calon yang telah menyampaikan ketegasannya untuk menolak rencana RTB sebagai bentuk membela kepentingan masyarakat dan alam Bali. Masyarakat dinilai sudah jeli dan cerdas serta tidak akan bisa dipengaruhi informasi yang tidak utuh atau sepotong-sepotong. Apa yang disampaikan Koster pada awalnya juga diyakini hanya sekedar memastikan kesungguhannya dirinya kalau memang memungkinkan pasti akan sampaikan proyek reklamasi bisa distop secepatnya. Namun kenyataannya keyakinan ini baru akan terwujud bila dirinya sudah menjadi Gubernur Bali. Dengan sendirinya Koster bisa langsung menyetop rencana pengurukan Teluk Benoa. “Komposisinya kita tidak ingin ada DKI yang dipindahkan ke Bali. Jadi pola di DKI yang dengan saling mendiskriditkan dengan pola-pola yang agak tidak santun mudah mudahan tidak terjadi di Bali. Jadi saya mengharapkan sama-sama punya kepentingan untuk Bali, Pak Koster sampai mau jadi calon untuk Bali begitu pula Pak Rai Mantra, jadi calon juga untuk Bali,” jelas putra dari tokoh PDI-P asal Sanur I Nyoman Lepug (alm) ini.

    Sudah saatnya pembicaraan mengenai tolak RTB tidak lagi mengambil porsi lebih dalam cita-cita pembangunan Bali yang berlandaskan adat-istiadat, budaya Bali yang bernafaskan agama Hindu. Sudah saatnya masyarakat Bali kembali digiring pada pemahaman program kerja yang diperjuangkan para kandidat untuk meraup suara di Pilgub Bali 2018. Sehingga masyarakat benar-benar memahami masih banyak pekerjaan yang harus diurus sebagai pemimpin Bali kedepan, bukan hanya pencitraan apalagi memamfaatkan situasi emosi lawan untuk saling menjatuhkan. Ini justru menjadi pendidikan politik yang tidak baik kedepannya. Arjaya dalam tanggapannya juga menyampaikan kritik bahwa Tim Pemenangan Koster-Ace lemah dalam melawan serangan dan terpancing secara emosional pada kondisi yang seharusnya diam. “Tim tidak mumpuni melawan serangan lawan, tapi juga perlu disadari dalam perjuangan pasti ada pengkianatan. Jadi kalau mau memang PDI-P di Bali harus melakukan kritalisasi kekuatan. PDI-P harus solid bila mau menang,” tegas Arjaya. eja/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]