DAERAH
Babinsa Koramil 19/Siais Pantau Penerapan Prokes di Sekolah
Tapsel, (JarrakPos)- Penerapan Protokol Kesehatan berupa Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas umum (5M) merupakan kunci utama agar kita dapat memutus mata rantai perkembangan corona virus desease (Covid) -19.
Penerapan tersebut harus dilakukan pada setiap kesempatan, mulai dari rumah, tempat kerja, pasar maupun pada pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) secara terbatas.
Untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan dapat berjalan dengan baik, Babinsa Koramil 19/Siais Kodim 0212/Tapsel Sertu M. Yusuf, secara provaktif meninjau secara langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMKN 1 Angkola Barat Kelurahan Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (03/12/2021).
Peninjauan tersebut dilalukan dengan mengecek kesiapan peralatan pendukung penerapan protokol kesehatan berupa alat cuci tangan (washtapel), hand sanitizer , thermogun, masker dan jarak bangku pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas.
” Kita memastikan apakah sekolah yang sedang melaksanakan PTM terbatas sudah menerapkan protokol kesehatan”, tegas Sertu M.Yusuf kepada wartawan.
Karena menurut Yusuf, Protokol Kesehatan (5M) merupakan kunci penting agar pelaksanaan proses PTM terbatas di lingkungan sekolah berjalan dengan lancar dan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Untuk itu, pihaknya bersama jajaran perangkat desa dan Bhabinkamtibmas, akan terus melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah, yang saat ini sedang melaksanakan pembelajaran dengan sistem PTM terbatas.
Tambahnya, Protokol Kesehatan merupakan harga mati yang tak bisa ditawar-tawar, karena situasi saat ini kita sedang berperang, kalau kita tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan maka kita yang akan mati diserang virus corona, daripada kita yang mati, lebih baik kita yang menyerang virus corona dengan menggunakan prisai prokes 5M dan memasukkan vaksin covid-19 ke tubuh kita dalam menciptakan kekebalan tubuh kita sendiri.
Dari pantauan wartawan, tampak siswa-siswi SMK Negeri 1 Angkola Barat yang hendak memasuki lingkungan sekolah sebelumnya harus melalui pemeriksaan suhu tubuh , kemudian siswa-siswi terlebih dahulu mencuci tangan pada wadah cuci tangan yang mengalir menggunakan sabun. Untuk lebih terproteksi kedua tangan siswa-siswi tersebut kembali distrilkan menggunakan handsanitizer, dimana sebelumnya para siswa/i tersebut sudah menggunakan masker dan di dalam kelas tampak dalam setiap kelas jumlah murid hanya terbatas pada kehadiran 50% saja dengan merenggangkan jarak bangku satu dengan lainnya. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login