OLAHRAGA
Bahdar Johan Minta Cari Benang Merah Keterpurukan Akuatik Sumut
Medan – Adat istiadat, budaya, kebiasaan perilaku, fenomena sosial di satu masyarakat tertentu sering kali tidak masuk dalam logika mereka yang datang dari latar lingkungan yang berbeda. Dianggap absurd malah.
Tetapi ketika absurditas berulang (kali) terjadi, patut diduga bahwa ada rasionalitas di belakang itu semua.
Itulah sebab praktik-praktik budaya atau juga fenomena sosial, unik sifatnya. Ia mencerminkan kerangka pikir (logika) kelompok masyarakat tertentu.
Cabor akuatik Sumut masuk dalam kategori ini: unik dan absurd. Provinsi dengan penduduk lebih dari 12 juta ini tak mampu membentuk atlet yang berprestasi.
Jelas ada yang tidak benar dengan akuatik Sumut ini. Dan tak perlu diragukan, kesalahan terbesar ada di pundak administrator akuatik Sumut.
Untuk menjelaskan keterpurukan se kita harus mencari pembanding Meminjam pernyataan salah seorang petenis perempuan paling sukses dalam sejarah, Billie Jean King, “Olahraga adalah mikrokosmos dari kehidupan sesungguhnya.”
“Nah, kalo sudah menyampaikan mosi tak percaya ke Pengprov pasti ada yg salah dari kepengurusan Pengprov.
Seharusnya PRSI Pusat bisa mengajak dialog dan duduk bersama dengan Pengprov dan Pengcab – pengcab. Dicari benang merah dari timbulnya mosi tak percaya tersebut. Karena yang paling mengerti hambatan/ kesulitan dilapangan, adalah Pengcab”,kata dr T Bahdar Johan
Menurutnya, keterpurukan akuatic Sumut, bukan semata – mata kesalahan dari Pengprov. ” Bisa jadi kemunduran bibit atlet yang sudah mulai terjadi pada kepengurusan sebelumnya.
Tapi, jika Pengprov yg saat ini bekerja keras membina, bisa jadi bibit bibit kemunduran yang sudah ada sebelumnya tak jatuh ke jurang keterpurukan yang saat ini dialami akuatik Sumut
“Pengalaman saya waktu membina polo air Jambi, mental anak anak Sumut sebenarnya jauh lebih tangguh dari Jambi, tetapi kenapa Jambi sampai sekarang tetap konsisten prestasi polo airnya?. Yang membuat mereka tetap konsisten adalah kerja sama yang baik antara pelatih, pengurus PRSI dan KONI nya. Berkaca dari itu, bila Pengprov Sumutt sudah tidak bisa lagi bekerja sama dengan Pengcab dan pelatih berarti ada yg salah dari orang orang yang menduduki jabatan di PengProv “katanya.
Sebagai mantan pemain nasional poloair dari tahun 1979 sampai 1989, Bahdar Johan, merasa sedih. Pasalnya dulu saat jayanya, Sumut begitu ditakuti lawan lawannya.
“Menjadikan atlit berprestasi, tak semudah membalik telapak tangan. Butuh komitmen dari atlit, pelatih, pengurus dan KONI. Serta kerjasama antar lintas sektoral. Khusus untuk pengurus, apakah selama kepengurusannya, telah menjalankan program programnya?, apakah sudah memberikan dukungannya ke Pencab pengcab untuk menjalankan program pembinaannya??,kata Bahdar Johan bertanya.
dr T Bahdar Johan SpPD.
* Atlit polo air SuMut dari thn 1979 sampai thn 1987.
* Atlit polo air Jambi merangkap pelatih thn 1988 sampai thn 1993. * Atlit nasional polo air. nasional sejak thn 1979 sampai 1989. * Kapten timnas poloair sejak thn 1985 sampai 1989.
You must be logged in to post a comment Login