DAERAH
Bali Diserbu Pekerja Luar Negeri, Gubernur Koster Siapkan 600 Kamar Karantina Khusus
Denpasar, JARRAKPOS.com – Gerak cepat terus dilakukan jajaran Pemprov Bali bersinergi dengan pemerintah pusat dan kabupaten untuk menangkal penyebaran virus Covid-19. Kali ini terobosan baru dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster yang akan mempersiapkan kamar isolasi atau karantina khusus bagi tenaga kerja dari krama Bali yang pulang bekerja di luar negeri. Apalagi diindikasikan ratusan pekerja Bali mulai dipulangkan, sehingga butuh penanganan khusus untuk mencegah mewabahnya Covid-19 yang akrab dikenal virus Corona.
“Mulai malam ini (Minggu, 22/3/2020, red) kita menyiapkan tempat karantina bagi pekerja di luar negeri, khususnya kerja di Cina, Australia, Korea, Iran, Italia, Spanyol, Vatikan, Amerika, Inggris, Prancis dan jerman,” ungkap Gubernur Koster kepada JARRAKPOS.com, Minggu (22/3/2020). Dijelaskan tempat karantina disiapkan di berada di beberapa tempat, yakni Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Bali, Balai Latihan Kerja Provinsi Bali, Balai Diklat Kemenhub di Tabanan, dan Balai Diklat Wisma Bima1 dan 2 Kementerian PU. Total sekitar 600-an kamar,” beber gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan dua periode ini.
Gubernur Koster mempertegas kamar karantina ini khusus bagi krama Bali yang bekerja di luar negeri yang akan balik ke Bali, karena atas kemauan sendiri atau karena kebijakan pemerintah setempat yang memulangkan tenaga kerja dari luar negaranya. Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan karantina khusus bagi krama Bali yang bekerja di negara negara yang terkena pandemik Covid-19 tersebut selama 2 minggu. “Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran atau penularan Covid-19 kepada keluarganya atau masyarakat di wilayah asalnya,” tegas gubernur asal Desa Sembiran Buleleng yang pernah menjabat Anggota DPR RI tiga periode ini.
Sementara itu, menjawab adanya informasi di Pengotan, Bangli yang kabarnya Bali diserbu banyak orang dari luar negeri yang pulang kampung ke desanya, tapi tak melakukan isolasi diri, Gubernur Koster meminta agar segera dikarantinakan, karena sebelum diisukan malah banyak yang kelayapan. “Sebaiknya yang di Pengotan itu suruh karantina hubungi Kadis Kesehatan Bali,” tutupnya. aka/tim/ama