NEWS
Bandara Bali Utara Target 2024 Paling Lambat Sudah Dibangun
Buleleng, JARRAKPOS.com – Pasca rapat Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI membahas rencana pembangunan bandara Bali utara di Buleleng, kabarnya dalam waktu dekat izin Penentuan Lokasi (Penlok) bakal disampaikan pusat. Lokasi Bandara dipastikan berada di wilayah Kecamatan Kubutambahan dan ditargetkan paling lambat tahun 2024 nanti bandara sudah dibangu. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang sempat hadir beberapa waktu lalu dalam rapat pembahasan bandara Buleleng ini mengatakan, saat ini progress pembangunan bandara di Buleleng sudah ada didepan dan tinggal menunggu Penlok. Untuk penlok, lanjut dijelaskan Suradnyana, harus ada dasar dari masterplane yang memuat luasan, navigasi bandara serta pola aktivitas bandara, sehingga rancangan menjadi sempurna.
“Masterplane dibagi 3, tahap pertama, kedua, dan ketiga. Kedepan bandara Buleleng akan dibangun runway 2700 meter dan belum bisa direct. Kemudian tahap 2 dibangun 3400 meter dengan volume terbatas. Tahap ketiga, volume sudah lengkap dengan runway 3400 meter dan lebar 45 meter. Jadi, penlok dasarnya harus masterplane,” kata Suradnyana, Senin (11/11/2019) siang. Dalam pembiayaan pembangunan bandara Buleleng nantinya, sambung Suradnyana, akan ada dua alternatif. Diantaranya, melalui pembiayaan program strategis nasional atau pola kerjasama antara BUMN, Angkasa Pura, dan pihak swasta. “Kalau pola joint (kerjasama) mereka masih menghitung,” jelas Suradnyana.
Baca juga : Pemerintah Pusat Didesak Segera Tuntaskan Persiapan Infrastruktur Bandara Bali Utara
Hanya saja diakui Suradnyana, saat ini persoalan yang muncul terkait rencana pembangunan bandara di Buleleng ini yakni masalah aksebilitasi. Dimana, akses jalan yang ada dinilai masih kurang. Sehingga masih perlu, ada sentuhan pembangunan aksebilitasi di Buleleng. Kendati saat ini, jalan shortcut dibangun, namun dirasa masih kurang untuk pemenuhan akses jika bandara Buleleng benar-benar dibangun. “Memang kita ada shortcut, tapi akses itu masih terbatas. Sehingga nanti rencananya akan dibuatkan lintasan lebih cepat dari selatan ke utara. Dari pak Gubernur, itu ada rencana kereta api, ada kombain antara jalan tol dan jalan masyarakat, kalau jalan tol daerah yang dilewati tidak mampu memberikan kesejateraan bagi masyarakat, dan daerah resapam bisa rusak, ini harus dijaga,” ujar Suradnyana.
Untuk itu Suradnyana mengaku, masih akam menunggu desain kedepan karena rencana ini telah masuk dalam program staregis nasional. Sehingga diharapkan, nantinya dengan adanya pembangunan bandara yang dibarengi pembangunan infrastruktur, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Penlok bandara rencananya minggu depan. Bandara target 2024 harus sudah dibangun,” pungkas Suradnyana. tim/ana/ama