EKONOMI
Bangkitkan Perekonomian, Kadin Bali Lakukan Delegasi dengan Uni Eropa
Denpasar, JARRAKPOS.com – Guna membakitkan perekonomian Bali akibat era pandemi yang berkepanjangan, maka Kadin (Kamar Dagang dan Indusrtri Indonesia) Provinsi Bali langsung mengambil langkah nyata dengan membentuk Delegasi Uni Eropa pada Senin (29/11/2021). Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah dirundingkan, serta untuk membahas peluang perdagangan dan investasi bilateral dengan para pemangku kepentingan di provinsi tersebut.
Ketua Kadin Bali, Made Ariandi menjelaskan Delegasi ini merupakan suatu bentuk kerjasama membangkitkan ekonomi di Bali dibidang pariwisata, dengan memberikan kenaikan pendapatan untuk Bali sebesar 5 miliar dolar pertahunnya, atau sebesar Rp70 triliun investasi yang bisa dimanfaatkan. Dengan adanya investasi yang menjanjikan dengan Uni Eropa, pihaknya akan semakin jeli sebab kalau bicara bisnis dagang tidak memperbolehkan untung sepihak, sehingga apa yang menjadi hambatan pihak Uni Eropa di Bali maka Kadin Bali akan segera meninjau dan mencarikan solusi agar bisnis tersebut berjalan lancar.
“Saya yakin dengan adanya 70 triliun pertahun dari Uni Eropa akan mendongkrak perekonomian kita,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja Ariandi mengatakan, adanya perundingan CEPA UE-Indonesia sebagai upaya Kadin Bali dalam menggerakan kembali sektor pariwisata setelah terkena dampak pandemi. Bahkan pihaknya melihat Bali juga memiliki potensi perdagangan dan investasi besar dengan Eropa yang belum tergali, sehingga menawarkan banyak ruang untuk tumbuh.
“CEPA UE-Indonesia akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” paparnya.
Ditambahkan Ariandi, dalam perundingan tersebut dirinya menawarkan realisasi awal adalah Work From Bali. Pasalnya, mayoritas masyarakat Bali sudah sebagian besar tervaksin hingga dosis kedua, artinya langkah vaksin merupakan sebagai bentuk upaya dalam menekan penyebaran covid di Bali sehingga para wisatawan Uni Eropa bisa dengan aman, nyaman dalam melakukan kegiatan bisnis maupun berlibur di Bali. Pihaknya juga menilai wisatawan Uni Eropa biasanya di Bali menginap sampai 3 minggu, jadi dengan adanya Work From Bali sudah dipastikan wisatawan tersebut akan semakin bertambah untuk diam di Bali.
“Asal prokes, mereka Negara Eropa bisa datang ke Bali untuk work from Bali yang diharapkan dapat membuat mereka nyaman. Itu adalah bagian dari investasi pariwisata,” ungkapnya.
Sementara Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket menjelaskan, negosiasi untuk perjanjian kemitraan ini bukan sesuatu yang diluar kebiasaan. Jadi menurutnya wajar jika memakan waktu yang cukup lama.
“Jadi dalam negosiasi ini bukan sesuatu hal yang diluar kebiasaan. Jadi ini adalah cukup normal karena negosiasi dengan negara lain antara Eropa seperti Jepang dan Korea juga memakan waktu yang cukup lama dari 8 hingga 10 tahun. Negosiasi ini sangat kompleks bukan sesimpel negosiasi tentang produk jadi ada jasa ada juga keberlangsungan, jadi ini harus dibicarakan semua. Maka dari itu memerlukan waktu,” paparnya. tra/JP
You must be logged in to post a comment Login