DAERAH
Banyuwangi Siapkan Rumah Isolasi 14 Hari Pemudik
Banyuwangi, JARRAKPOS.com – Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pemkab Banyuwangi tingkatkan kesiapan karantina kepada pemudik selama 14 hari. Didukung 216 rumah isolasi yang tersebar di beberapa desa dengan jumlah kamar lebih dari 500, dilengkapi 800 bed yang diinformasikan melalui website www.corona.banyuwangikab.go.id. “Datanya bisa dilihat di website. Jadi pemudik yang ingin memanfaatkannya, bisa langsung lihat website dan telepon masing-masing rumah isolasi yang paling dekat dengan tempat tinggalnya,” ujar Kepala Dinas Kominfo Banyuwangi Budi Santoso, Rabu (15/4/2020).
Dijelaskan, setiap pemudik yang datang ke Banyuwangi dari zona merah harus menjalani isolasi selama 14 hari. Rumah isolasi ditujukan bagi warga yang kesulitan melakukan isolasi mandiri, karena tidak memiliki kamar atau jumlah keluarga banyak. Melalui website yang disediakan masyarakat bisa memilih lokasi rumah singgah yang diinginkan. “Saya dapat info, sudah mulai banyak yang mengakses, terutama mereka yang akan mudik ke Banyuwangi,” tambah Budi Santoso.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa, TNI, Polri, Puskesmas dan warga yang telah bersama-sama menyiapkan rumah isolasi. Bahkan Bupati Anas ikut meninjau rumah isolasi di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Lokasi rumah singgah yang ditinjau Bupati Anas tersebut berada di kaki Gunung Raung Banyuwangi. Rumah tersebut adalah milik salah satu warga yang sudah lama tidak ditempati. Di rumah tersebut bahkan sudah ditempati beberapa pemudik dari Malang dan Surabaya yang melakukan isolasi mandiri.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, Kasdim 0825 Mayor Inf. Herawadi Karnawan, dan Kepala Desa Jambewangi Maskur. Selama menempati rumah singgah, para pemudik mengakui kebutuhan makanan mereka dicukupi oleh pemerintah desa. Secara gotong royong, warga juga memberi sembako dan memberi makanan. “Alhamdulillah di tengah wabah Corona ini, warga desa terus gotong royong membantu warga lainnya. Salut untuk seluruh kades dan warga desa. Mereka menyiapkan makan dan kebutuhan harian penghuni rumah isolasi. Semua guyub, bahu-membahu,” kata Bupati Anas.
Kepala Puskesmas Sempu, Hadi Kusairi mengatakan, selain dijamin kebutuhan sehari-harinya oleh warga desa, penghuni rumah singgah juga akan dipantau secara khusus oleh petugas kesehatan Puskesmas. Dijelaskan, di wilayah kerjanya terdapat empat rumah singgah yang disediakan oleh warga. Warga desa telah bersepakat membuat aturan bahwa siapa pun pendatang dari daerah lain wajib melakukan isolasi mandiri. Baik di rumah keluarga yang dituju, maupun di rumah singgah. “Kami terus pantau kesehatannya,” kata Hadi Kusairi. oga/eja/ama