DAERAH
Bertemunya Lintas generasi IPNU Jawa Timur
PASURUAN(jarrakpos.com) – Dipergunakan sebagai tampet Bertemunya lintas generasi IPNU Jawa Timur, generasi Mutaqoddimin ( pendahulu) seperti generasi Pengurus Tahun delapan puluhan ada KH Sholih Hayat, H Muzammil Syafii dan KH Fuad Anwar Nurhadi Ridlwan dan yang lainnya, kemudian generasi Mutaakkhirin ( saat ini) mereka yang sedang menjabat Pengurus Fornal IPNU di semua tingkatan di jawa timur dan Mutawassithin ( di antara masakeduanya) ada Herry Ahmad yang mantan Sekretaris PWNU dan Dr Isa Anshori dan Dr Fathurrohman Lamongan dan doktor doktor yg lain.
Pertemuan lintas generasi tersebut dalam acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh Presedium Majelis Alumni IPNU Jatim di Hotel Horison Pasuruan yang dihadiri juga oleh DR. HILMY MUHAMMADIYAH selaku Ketua PP MA IPNU dan Idham Zakariyah, merupakan ajang Silaturrohim antar generasi.
Diskusi tehtang IPNU dengan Nara Sumber H Muzammil Syafii selaku Ketua PW MA IPNU Jawa Timur Dr, Hilmy Muhammadiyah selaku PP MA IPNU dan Muhammad Irfan selaku Ketua PW IPNU Jatim.
Muzammil Syafii menyampaikan bahwa proses kaderisasi di NU yang paling bagus adalah di IPNU karena disampaikan memperoleh pendidikan kader secara berjenjang mulai dari Makesta sampai Lakut juga berproses langsung menjadi pengurus di semua tingkatan sehingga pembentukan pribadi militan dan kemampuan menejemen terpadu dalam membentuk pejuang organisasi dan masyarakat dan ketika berproses lebih lanjuut baik di Ansor maupun di NU sudah siap pakai juga sebagai pemimpin masyarakat.
Disepakati Forum membuat rekomendasi sebagai berikut :
1. Bahwa organisasi kepelajaran IPNU harus dimaknai sebagai Pelajar baik tingkat SMP ( MTs) maupun SMA ( MA) maupun santri di Ponpes juga Mahasiswa, sehingga ruang gerak dan lahan garap IPNU berada di Sekolah\Madrasah mauoun Ponpes juga Perguruan Tinggi.
2. Bahwa sebagai bentuk penerusan proses pembinaan dan kaderisasi maka Forum mengqanggap masih diperlukan PKPT ( Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi) IPNU IPPNU di Perguruan Tinggi ( Universitas Institut dan semacam) selama masih belum dibentuk Badan Otonom Ikatan Mahasiswa NU, untuk memjaga dan mengembangkan Aswaja di Perguruan Tinggi
3. Bahwa pendidikan Kader yang disusun oleh PB NU hendaknya memberikan penghargaan secara baik terhadap proses kaderisasi di IPNU dan IPPNU dengan menjadikan salah satu bagian dari kaderisasi di lingkungan NU dan menempatkan kader kader terbaik IPNU dan IPPNU pada jenjang pengurus baik Banom maupun Jamiyah NU di semua tingkatan.
4. Bahwa menyusun data base Kader menjadi sebuah keharusan di MA IPNU sehingga perlu melakukan pendataan secara konphrehensif di semua tintgkatan kepengurusan.
5. Bahwa MA IPNU perlu mempunyai usaha bidang ekonomi agar MA IPNU mandiri dan memberikan support pada IPNU yg kini sedang menjadi pengurus di semua tingkatan.(gus)
You must be logged in to post a comment Login