EKONOMI
BI Tak Ingin Ada Panti Asuhan di Bali Ditutup
Tabanan, JARRAKPOS.com – Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali kunjungi Panti Asuhan Salam yang berlamat Jl. Rama I / 9, Br. Taman Sari, Ds. Delod Peken, Tabanan, Sabtu (2/11/2019). Kegiatan berbagi kebahagiaan ini dipimpin langsung Kepala KPwBI Bali, Trisno Nugroho selaku Ketua BMPD Bali. Selain bingkisan kepada 34 anak panti, rombongan yang datang dengan berkendara sepeda motor ini juga menyerahkan sumbangan sebesar Rp10 juta rupiah. Dalam waktu dekat diharapkan Panti Asuhan Salam sudah memiliki QRIS sehingga bantuan donasi bisa lebih luas.
Kehadiran rombongan BMPD Bali disambut Ketua Yayasan BATI, Gusti Ketut Suardana. Dalam sambutannya dilaporkan Panti Asuhan Salam yang berdirik sejak tahun 1997 kini mengasuh 34 orang anak, dimana dua diantaranya berasal dari luar Bali. Disampaikan juga akhir-akhir ini panti asuhan terkendala pada biaya, karena donatur dari sisi kuantitas serta jumlah bantuan terus mengalami penurunan. Sehingga kehadiran BMPD Bali menjadi tamu kebahagiaan bagi anak-anak panti. “Kekawatiran kami karena faktor keamanan (biaya,red),” ungkap Suardana.
Baca juga : Tekan Inflasi, BI KPw Bali Dorong Kota Denpasar Bangun CAS
Ketua BMPD Bali, Trisno Nugroho dalam kesempatan tersebut menegaskan kehadiran BMPD Bali Peduli untuk berbagi kebahagiaan. Terlebih saat ini uluran tangan dari banyak pihak sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup dan pendidikan anak-anak di Panti Asuhan Salam. Kepada penghuni panti ia juga memberikan motivasi agar tidak pernah menyerah dan minder dalam menjalani kehidupan. Dengan giat belajar dipastikan kesuksesan akan ada di depan mata. “Semoga banyak rekan-rekan dan sahabat saya yang punya kelebihan rezeki bisa membantu. Bahkan kalau bisa anak-anak disini jangan sampai SMA tapi sampai kuliah kalau nanti dia sukses dia bisa kembali membatu panti asuhan,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga akan segera menyiapkan QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standard bagi Panti Asuhan Salam. Sehingga kedepan diharapkan bantuan akan lebih mudah diberikan, tidak saja dari anggota BMPD Bali secara pribadi namun bisa diakses oleh masyarakat secara luas untuk memberikan donasi. Trisno Nugroho juga mengungkapkan QRIS untuk pengumpulan dana sosial juga sudah duterapkan diingkungan kerjanya melalui perkumpukan keagamaan dan hasilnya dirasa sangat luar biasa. “Kami juga ada yang namanya pegawai asosiasi Hindu, Islam, Buda dan Kristen punya QRIS. Dan tiap rabu kita nyumbang ada punia, infak, sadakoh dan lainnya. Pengumpulannya sangat cepat dan nilainya cukup banyak. Ini salah satu cara berbagi zaman now, kita akan bantu alih teknologi. Saya kira bisa cepat, jangan sampai kita mendengar di berita Panti Asuhan Salam tutup,” tegasnya.
Baca juga : “Bank Indonesia Mengajar” Angkat Digitalisasi Ekonomi Digital
BMPD Bali yang akan terus bertambah dari sisi keanggotaan ini juga menjelaskan akan terus melaksanakan kegiatan serupa. Sehingga selain sebagai wadah musyawarah setiap kegiatan yang dilaksanakan akan selalu diselingi kegiatan sosial kemanusiaan disamping kegiatan rutin yang dirancang setiap tahunnya secara tematik baik berupa bedah rumah maupun pembangunan tempat ibadah dan lain sebaginya. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Cabang serta perwakilan dari Bank Mandiri, BNI, BPD, serta puluhan peserta yang terdiri dari pegawai perbankan di Bali. “Melalui kegiatan sosial seperti ini kami ingin jadi banker bagi masyarakat melalui wadah BMPD. Kita juga ingin pastikan ada cara model now untuk berbagi,” terang RCEO Regional XI Bali dan Nusa Tenggara Rully Setiawan yang turut hadir. eja/ama