NEWS
BMI Buleleng Berbagi Kasih: Gelar Bakti Sosial Kesehatan di Hari Valentine
Singaraja, JARRAKPOS.com – Kegiatan Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng, Bali, yang dikemas dalam tajuk “BMI Peduli Covid-19” terus berlanjut non-stop.
Menariknya BMI Buleleng yang diketuai dr Ketut Putra Sedana, Sp.OG yang akrab disapa dr Caput, melakukan kegiatan sosial-kemanusiaan bertepatan dengan hari kasih sayang, tanggal 14 Februari. Ya, dr Caput bersama BMI berbagi kasih di Hari Valentine Day.
Kali ini tepatnya Minggu (14/2/2021) DPC BMI Buleleng, bersama Loyalis Dokter Caput LDC), kembali melakukan bakti sosial kesehatan (Baksoskes) di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.
Bakti sosial kesehatan kali ini, masih serangkaian, dengan HUT PDI Perjuangan ke-48, dan diadakan di Wantilan Desa Anturan.
Kegiatan ini, dihadiri Gede Supriatna, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng, yang juga Ketua DPRD Buleleng, dan dimeriahkan oleh Susi Bondres dan Pan Balang Tamak.
Pada baksoskes bertajuk, BMI Peduli Covid-19 ini, dilakukan juga pemberian bibit kelapa, atau pijer, dan langsung dilakukan penanaman, di areal Wantilan Desa Anturan, kemudian dilanjutkan, dengan pemeriksaan kesehatan gratis, dan donor darah.
Ketua DPC BMI Buleleng , Dokter Ketut Putra Sedana Sp.OG, menyebutkan bahwa kesehatan merupakan hukum tertinggi, yang perlu diperhatikan, terlebih di masa pandemi Covid-19. Oleh karena BMI didukung LDC fokus pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Masalah yang kita hadapi, yang sampai saat ini masih membelenggu kita adalah masalah yang paling utama, paling mendasar, paling esensial adalah masalah kesehatan. Kalau sudah kesehatan bermasalah, jangan pernah berpikir untuk hal-hal lain menjadi baik, jangan pernah. Yang harus diketahui ternyata kesehatan ternyata hukum tertinggi. Dalam persoalan apapun pertanyaan pertama adalah menanyakan kesehatan termasuk dalam proses-proses hukum. Karena kesehatan adalah hukum tertinggi,” tandas dr Caput.
Maka itu, urai dr Caput, BMI sebagai anak PDIP bersama-sama memberi perhatian kepada masalah kesehatan masyarakat.
Menurut dokter, yang akrab disapa Dokter Caput, alasan mengutamakan para Lansia, dan juga Sulinggih, adalah kerentanan kesehatan mereka. “Program kita memang memfokus pada lansi dan sulinggih namun tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat umum,” ujar dr Caput seraya menambahkan bahwa pembatasan ini dilakukan karena kondisi pandemic Covid-19 yang terus meningkat dalam dua bulan terakhir ini.
Dokter Caput juga menyampaikan, akan meneruskan aspirasi, terkait paiketan pemangku, dan sulinggih, ke pihak legislative, dan eksekutif, agar dapat ditindaklanjuti.
Dokter Ketut Putra Sedana dan Gede Supriatna, juga memberikan bingkisan, kepada salah satu sulinggih, di Griya Panasanthi Acrama, Anturan.
Gede Supriatna, Sekretaris DPC PDI Perjuangan, mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh BMI Buleleng akan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terlebih di masa pandemi saat ini. “Mudah-mudahan kegiatan pelayanan masyarakat yang dilakukan Pak dr Caput bisa bermanfaat bagi masyarakat di masa-masa sulit pndemi Covid-19 ini,” ucap Supriatna.
Masyarakat merasa terbantu, dengan adanya safari kesehatan, yang dilakukan oleh BMI Buleleng, karena masyarakat, dapat mengetahui kesehatan mereka, di masa pandemi Covid-19. “Kegiatan ini sangat bagus karena di masa covid-19 ini kesehatan begitu penting, begitu utama bagi mereka (masyatakat, red) bisa memeriksa kesehatan di masa Covid-19 dan memastikan mereka itu sehat dan jauh dari penyakit,” tandas Gede Adi Permana, warga Anturan. “Saya sangat berterima kasih kepada penyelenggara yang telah menyediakan waktunya untuk datang ke Anturan memberikan pelayanan ksehatan kepada kami,” tutup Permana. frs/jun/jmg/*
You must be logged in to post a comment Login