DAERAH
BPBD Indramayu dan Kecamatan Cantigi Berkolaborasi Gempur Stanting.
INDRAMAYU JarrakPostJabar.Com – Pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah terus bersinergi dan bahu membahu melaksanakan berbagai langkah pencegahan dan penanganan terhadap stunting agar angka prevalensi stunting dapat terus ditekan.
Tak terkecuali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu pun turut serta melakukan berbagai aksi secara berjenjang hingga ke tingkat desa dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Indramayu sesuai arahan Bupati Indramayu, Hj.Nina Agustina.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Cantigi bekerjasama dengan UPTD Puskesmas Cantigi, Dinas BPBD selaku Binwil dan stakeholder lainnya dalam memberikan dukungan penanganan stunting melalui inovasi Gempur Stunting.
Camat Cantigi, M. Zaenal Mutaqien menyampaikan, masalah terkait dengan stunting bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja melainkan masalah bersama, baik pemerintah, masyarakat, orang tua, serta stakeholder lainnya.
Oleh karenanya, Zaenal berharap upaya pencegahan dan penanganan stunting ini dapat terus digaungkan di masyarakat sehingga upaya penekan angka stunting khususnya di Kabupaten Indramayu dapat dilaksanakan secara maksimal.
Lebih lanjut ditegaskan Zaenal, pihaknya akan senantiasa mendukung kebijakan Bupati Indramayu serta mengambil peran dalam upaya menurunkan angka stunting menuju Indramayu Zero Stunting.
“Kami selalu siaga dan mendukung kebijakan Pemkab Indramayu dalam menangani stunting. Selain itu, keterlibatan semua komponen stakeholder dan peran aktif masyarakat sangat diperlukan karena ini persoalan bersama yang dapat berpengaruh pada keberlangsungan generasi di masa mendatang. Karena itu, diharapkan upaya pencegahan stunting ini dapat menjadikan generasi penerus yang sehat dan mampu membangun negara kuat sehingga tercipta Indramayu yang Bermartabat”, imbuh Camat Zaemal M, Senin (20/05/2024).
Sementara itu Kapus UPTD Cantigi, drg Ruci menjelaskan, untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap stunting Pemcam Cantigi bersama tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Cantigi dan stakeholder di wilayah Kecamatan Cantigi terus melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat untuk dapat menjaga kecukupan gizi terhadap buah hatinya sejak dalam kandungan sehingga dapat terhindar dari stunting,”ujar Ruci.
“Peran penting dari masyarakat pun sangat diperlukan bukan saja dari pemerintah dan tenaga kesehatan, sehingga upaya penanganan dan pencegahan terus kita imbau kepada masyarakat penekanan stunting dapat dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya saat memberikan makanan tambahan kepada balita yang terindikasi stunting di wilayah Kecamatan Cantigi.
Kesadaran masyarakat untuk memberikan makanan yang cukup bergizi serta sehat sangat dibutuhkan, karena pemberian makanan tambahan pada balita buksn cara yang tepat dan efektif untuk menekan angka stanting, apalagi banyak orang tua yang anaknya terkena stanting seperti makanan Biskuit, Telor, Susu dan lainnya bukannya di konsumsi untuk anak yang tergolong stanting tetapi di jual ataupun di tukar dengan beras dan komuditi lainnya dengan alasan anak tidak suka atau alasan lainnya. Hal ini sungguh ironi dan tragis bila hal itu masih banyak terjadi!!!!. ******(Gus Wahyu Ratusan)*******
You must be logged in to post a comment Login