EKONOMI
BPR Kanti Berinovasi, Hadapi Era Jaman Now
Foto : Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perijinan OJK Rochman Pamungkas (ketiga kekanan), didampingi Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitabha (paling kanan) usai meresmikan Relokasi Kantor BPR Kanti yang baru di wilayah Desa Sempidi.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – BPR Kanti terus berinovasi untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki masyarakat Bali, karena sangat menyadari kondisi ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk menghadapi era jaman now dengan kemajuan teknologi semakin hari semakin meningkat. Pasalnya BPR Kanti merupakan bank konvensional, namun mampu memberikan kenyamanan layanan mobile banking kepada seluruh nasabahnya.
“Untuk mengahadapi jaman now ini yang kemajuannya semakin hari semakin meningkat, kami membuat terobosan baru berupa mobile banking. Dimana segala layanan perbankan diupayakan dapat dijangkau melalui layanan ponsel,” ucapnya Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, usai meresmikan Relokasi Kantor BPR Kanti yang baru di wilayah Desa Sempidi, Badung, Jumat (27/4/2018).
Tidak hanya itu saja, kondisi sekarang tidak bisa dipungkiri adalah jamannya fintech. Makai BPR Kanti sudah mempersiapkan beberapa draft MoU dengan salah satu Fintech terbesar di Indonesia yang saat ini masih menunggu Grandlite dari regulator. “Ketika kami sudah melangkah, jadi kami sudah mendapat restu dan mendapatkan arahan dari regulator,” pungkasnya Amitaba.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perijinan OJK Rochman Pamungkas. Pihaknya mengatakan langkah maju BPR Kanti bisa dibilang langka, apalagi tidak semua BPR bisa melakukan hal yang sama seperti BPR Kanti. Terobosan ini merupakan langkah berani ditengah kondisi yang sulit. Tetapi BPR Kanti masih mampu mewujudkan visi misinya untuk bisa memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya.
“Seperti kita lihat pesaingnya bukan hanya bank umum tetapi juga ada koperasi dan LPD yang bisa menggunakan Fintech, nah ini bisa menjadi ancaman bagi BPR lain bila BPR tidak melakukan sesuatu terobosan untuk mengimbangi perkembangan model. Langkah ini menurut pengamatan saya, BPR Kanti sudah melakukan hal ini, sehingga saya mengapresiasi betul tindakan BPR Kanti sudah tepat,” tandasnya usai meresmikan Relokasi Kantor BPR Kanti.
Selanjutnya Rochman mengatakan, untuk mengimbangi perkembangan model bisnis yang semakin hari semakin berkembang teknologinya, maka BPR harus mengambil langkah cara-cara konvensional menuju cara-cara yang lebih maju dengan cara teknologi. “Seperti halnya m-banking, dan kedepannya juga harus bisa internet banking ataupun lainnya atau barangkali mengimbangi kemajuan bisnis ini untuk menyaingi perkembangan Fintech yang semakin pesat perkembangannya,” katanya.
Rochman juga menambahkan, saat ini kondisi rupiah yang semakin melemah terhadap dolar dimana secara resiko memang tidak terpengaruh banyak, tetapi kalau dilihat dari efek dominonya pasti ada. Sebab dengan melemahnya rupiah bisa dikaitkan dengan nilai tukarnya dimana banyaknya dana luar negeri yang masuk ke Indonesia dalam bentuk jangka pendek. “Jadi biasanya yang masuk ke pasar modal berupa stok-stok yang sifatnya hanya untuk trending saja, sehingga ketika dia memegang saham di Indonesia kurang diuntungkan,” imbuhnya.
Pihaknya menyarankan, untuk mempertahankan tingkat investasi, maka suku bunga bisa dinaikan, dan dapat diprediksi bisa menjadi penghimpunan dana sehingga meningkatkan suku bunga kredit. “Jadi bagi nasabah-nasabah yang cukup kuat menahan kenaikan suku bunga itu tidak bermasalah. Tetapi bagi debitur yang sudah marginnya tipis ini sudah jadi masalah jika cash flownya terganggu, maka otomatis pembayaran ke bank juga terganggu sehingga bisa memicu kredit bermasalah,” sentilnya. tra/ama
You must be logged in to post a comment Login