DAERAH
Bule Bunuh Diri di Buleleng, Sang Ibu yang Juga Nyaris Bunuh Diri Minta Jenazah Anaknya Dikremasi
SINGARAJA – Masih ingat dengan kasus bunuh diri yang dilakukan oleh bule asal Ukraina pada Selasa (4/4/2017) lalu di Pantai Tanjung Alam, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng?
Hingga saat ini, jenazah pria yang diketahui bernama Sazonova Roman Serfeevich, masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Buleleng, Bali.
Sementara ibu kandungnya, yang nyaris melalukan aksi yang sama, kini telah diserahkan ke Kantor Imigrasi Kabupaten Buleleng.
Di sana, wanita yang diketahui beranama Sazonava Luydmila Alexandrovna (53) itu berstatus terdetensi.
Terdetensi adalah tempat penampungan sementara bagi orang asing yang dikenai tindakan administratif keimigrasian yang berada di rektorat jendral imigrasi dan kantor imigrasi.
“Alexandrovna tidak memiliki passport dan surat izin tinggal. Jadi setelah diproses di pihak kepolisian, pada Sabtu (8/4/2017) sore, dia dilimpahkan ke kami (Imigrasi Buleleng),” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Buleleng, Thomas Aries Munandar, Selasa (11/4/2017).
Imigrasi Buleleng juga telah mengirimkan surat permohonan pada Kedutaan Ukraina untuk menyediakan dokumen dan tiket.
Ini agar Alexandrovna dapat segera kembali ke negara asalnya.
“Kami juga inginnya cepat-cepat yang bersangkutan bisa kembali ke negaranya, karena sesuai dengan rekam jejak kasusunya, dia ada kecenderungan bunuh diri, yang bersangkutan pulang dengan status deportasi,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, mayat bule berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di perairan Pantai Tanjung Alam, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, pada Selasa (4/4/2017) pukul 16.00 Wita.
Pihak kepolisian menduga bule tersebut tewas lantaran melakukan aksi bunuh diri.
Usut punya usut, aksi bunuh diri ini rupanya tidak hanya dilakulan oleh Sazonova saja.
Ibu kandungnya yang bernama Sazonava Luydmila Alexandrovna (53) bahkan nyaris melakukan aksi yang sama.
Namun berhasil digagalkan oleh warga sekitar yang sempat curiga dengan gerak gerik kedua WNA tersebut.
Setelah proses evakuasi dilakukan oleh warga sekitar, betapa terkejutnya mereka saat melihat Sazonova telah tewas mengambang dengan kondisi leher yang terlilit tali berwarna putih.
Minta Dikremasi di Buleleng
Kepada petugas Imigrasi Buleleng, Alexandrovna meminta agar jenazah sang anak, Sazonova Roman Serfeevich dapat dikuburkan atau dikremasi di Buleleng.
Permintaan itu telah disampaikan oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Buleleng, Thomas Aries Munandar.
Namun Kedutaan Ukraina sedang mempertimbangkan usulan Alexandrovna. Pihak Kedutaan Ukraina juga menganggap Alexandrovna tidak mampu mengerusi jenazah anaknya.
“Ya Itu urusan kedutaannya. Seandainya kehilangan passport itu dia laporkan ke Konsulat Ukraina, pasti dibantu. Pihak konsulat akan memberikan surat persetujuan untuk meninggalkan Indonesia,” jelas Thomas.
You must be logged in to post a comment Login