DAERAH
ChildFund International dan Cita Masyarakat Madani Tandatangani Komitmen dengan 40 Kepala Sekolah, Upaya Integrasi Soft Skill
NTT, Jarrakpos.com- ChildFund International bekerja sama dengan Yayasan Cita Masyarakat Madani melakukan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Rapat Koordinasi Tim Kerja Vokasi Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam rapat tersebut menghadirkan 40 Kepala Sekolah dari 40 SMK yang ada di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Selain rapat, dalam acara tersebut dilangsungkan juga komitmen bersama berupa Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Integrasi Soft Skill Dalam Pembelajaran Vokasi.
Acara yang berlangsung di Hotel Sasando pada Jumat, 14 Desember 2024 itu dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos,.MM.
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani Kupang) Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc yang hadir sebagai pembicara memaparkan tentang gambaran umum potensi daerah NTT.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT Bobby Lianto, MM, M.BA dalam kesempatannya biacara terkait peluang, tantangan, dan kriteria kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja di Nusa Tenggara Timur dan menekankan pada pentingnya pendidikan vokasi meningkatkan soft skill siswa-siswi SMK.
Strategi peningkatan kompetensi lulusan perguruan tinggi vokasi di NTT menjadi perhatian semua pihak khususnya kaloborasi pentahelix, hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik Negeri Kupang (PNK), Dr. Melchior Bria, ST., MT.
Menurut Meinrad Indra Cahya, Program Specialist ChildFund International, untuk mengembangkan ketrampilan interapersonal siswa-siswi SMK perlu adanya optimalisasi kaloborasi pentahelix untuk terciptanya revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia khususnya di Provinsi NTT.
“Kemitraan, komunikasi dan Komitmen merupakan bagian penting dalam terwujudnya kaloborasi pentahelix agar terwujudnya internalisasi soft skill di pendidikan vokasi,” tutur Itha Kale selaku Partnership Portfolio ChildFund International.
Ketua Umum Kadin NTT, Bobby Lianto menyampaikan empat kompotensi yang dibutuhkan oleh Industri yaitu Ketrampilan Digital, Kepemimpinan dan Manajemen, Ketrampilan Bahasan dan Ketrampilan Interpersonal.
Bobby juga memberikan apresiasi kepada ChildFund International dan Yayasan Cita Masyarakat Madani yang telah membangun kaloborasi Pentahelix.
“Kadin NTT telah siap berkaloborasi dan mengharapkan bisa berkontribusi untuk menghubungan anak-anak SMK dengan dunia usaha untuk magang maupun untuk mendapatkan lapangan kerja,” janji Bobby.
Direktur Yayasan Cita Masyarakat Madani (Cita Madani) Kupang , Silvester Seno mengatakan, rapat Koordinasi Tim Kerja Vokasi Daerah Provinsi NTT menjadi salah satu langkah nyata ChildFund International dan Cita Madani untuk mewujudkan kaloborasi pentahelix dalam meningkatkan daya saing siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTT khususnya terkait Soft Skill.
“Dengan fokus pada pengembangan keterampilan intrapersonal, kegiatan ini bertujuan agar siswa SMK memiliki kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, dan adaptabilitas yang diperlukan di dunia kerja,” tutur Silvester Seno.
Kepala Bidang SMA/SMK/SLB, Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ayub Sanam mengaparesiasi Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Kerja Vokasi.
“Ini merupakan jawaban atas harapan terwujudnya tamatan SMK yang mampu bersaing dan tindak lanjut dari Workshop Integrasi Soft Skill ke Kurikulum SMK yang diinisiasi oleh ChildFund International di Indonesia,” ungkap Ayub Sanam.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo menekankan pentingnya revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Edu Kepala SMKS Kristen 1 Kupang, Edu Lomi Ga, program revitalisasi ini bertujuan untuk memperkuat kaloborasi pentahelix yang mencakup peningkatan kualitas kurikulum serta kompetensi para pendidik khususnya soft skill demi memastikan kemitraan dengan dunia usaha dan industri.
“Tujuannya memastikan relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan nyata dilapangan,”
“Kita juga memberikan apresiasi kepada ChildFund International bersama Yayasan Cita Masyarakat Madani yang telah menginisiasi integrasi soft skill ke kurikulum SMK. Soft Skill menjadi kebutuhan mendesak bagi siswa-siswi SMK untuk bersaing di dunia usaha,” ucap Edu Lomi Ga.
Partnership Portfolio Officer-ChildFund International, Itha Kale juga memastikan ChildFund International terus berkomitmen mendukung pendidikan vokasi di Indonesia melalui gerbrakan inisiatif seperti workshop dan Rapat koordinasi seperti ini.
“Dengan pendekatan yang inklusif dan terintegrasi, organisasi ini percaya bahwa penguatan soft skill akan membuka lebih banyak peluang bagi siswa SMK untuk sukses di masa depan,” pungkasnya. *** (Mario Langun)
You must be logged in to post a comment Login