DAERAH
Curi Uang 100 Ribu, Santri Ponpes Tewas Dihajar 4 Kawannya

PONOROGO-Jarrakpos.com-Tim forensik Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, segera menggelar otopsi terhadap jenazah Muhamad Munawar (15) pada Kamis petang (24/6), di RSUD Dr. Hardjono Ponorogo.
Salah satu santri sebuah Pondok Pesantren diwilayah sekitar Kecamatan Jambon, Ponorogo ini dinyatakan tak bernyawa setelah dianiaya empat sesama santri Ponpens tersebut pada rabu malam.
Awalnya empat koma, santri yang baru 3 minggu mondok itu, akhirnya meninggal dunia dirumah sakit dr Hardjono.
Dari pemeriksaan forensik, korban dinyatakan meninggal karena banyaknya pukulan disekitar diwajah, termasuk adanya pendarahan dari rongga kepala sampai otak akibat pukulan benda tajam.
Awalnya, santri yang merupakan anak yatim piatu asal Ogan Komering Hulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan sejak tiga minggu lalu menjadi santri Pondok Pesantren.
Pada Rabu malam, korban disidang oleh empat santri lainnya karena telah mengakui melakukan pencurian uang senilai 100 ribu rupiah milik santri lain.
Bukannya diberi sanksi sosial seperti ketentuan pondok pesantren, korban justru mendapat penganiayaan dari empat santri hingga tak sadarkan diri. Nyawa korban akhirnya melayang, meski sudah dilarikan kerumah sakit Dr. Hardjono Ponorogo.
Padahal sejauh ini, pihak Pondok Pesantren tidak pernah memberikan hukuman fisik ataupun penganiayaan bagi pelaku pelanggaran aturan.
Ipda Gestik Ayudha, Kanit PPA Polres Ponorogo mengatakan, atas kejadian itu kini keempat pelaku penganiayaan, masing masing MN (18), AM (16), AA (15), YA (15) telah diamankan di Mapolres Ponorogo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dr. Tutik Purwanti, ahli forensik Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kediri menjelaskan Usai diautopsi di kamar jenazah RSUD dr.Hardjono Ponorogo, akan langsung dipulangkan kerumah duka di OKU Timur, Sumatra Selatan, untuk dimakamkan.
“Hasil pemeriksaan luar ditemukan luka memar bagian wajah, kepala, tangan dan lengan. Untuk pemeriksaan bagian dalam terjadi pendarahan pada rongga kepala dan otak, sehingga terganggunya pernafasan hingga korban meninggal dunia,”paparnya. (Dd)
You must be logged in to post a comment Login