POLITIK
Dari Hasil Rakernas PDIP, Koster Juga Diberikan Kesempatan Dua Periode
Denpasar, JARRAKPOS.com – Jelang Kongres PDI Perjuangan yang rencananya dipercepat digelar di Bali, mulai memanaskan mesin partai. Bahkan panasnya mulai merembet terkait perebutan kursi Ketua DPD PDIP Bali yang hangat memunculkan sejumlah bakal calon. Nampaknya, petahana Wayan Koster yang kini menjabat Gubernur Bali masih mendominasi dukungan prioritas, dibandingkan nama lain yang muncul di kalangan internal partai. Meskipun, sempat santer Ketua DPC PDIP Badung, I Nyoman Giri Prasta dikabarkan berambisi merebut kursi Ketua DPD PDIP Bali.
Karena seperti diketahui, di bawah kepemimpinan politisi asal Desa Semiran, Buleleng itu, mesin partai besutan Megawati tersebut di Bali makin bersinar. Bahkan, tidak bisa dipungkiri PDIP semakin kuat. Diantaranya, ditangan dingin Koster, PDIP berhasil mengantarkan partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai partai pemenang Pileg dan Pilres saat Pemilu serentak 2019. Prestasi lainnya dari strategi politik Koster, juga berhasil merebut kemenangan di Pilkada serentak tahun 2015. Saat Pilgub Bali pun, Koster langsung melenggang menjadi Gubernur Bali pertama di Bali saat menjadi Ketua DPD PDIP Bali dengan suara yang signifikan.
Baca juga : Tak Diduga, Nengah Tamba Makin Kencang Melesat Salip Kembang
Koster juga, diapresiasi mampu membangun kekuatan partai sehingga tercatat dalam sejarah kader PDI Perjuangan untuk pertama kali menjadi Gubernur Bali. Keberhasilan ini oleh seluruh kader partai tentunya harus didukung bukan malah dilemahkan. Seperti saat suasana eforia kemenangan Pemilu serentak tahun 2019 ini, malahan ada pihak-pihak yang ingin membuat konsolidasi PDIP di Bali bergejolak. Salah satunya adanya hembusan kabar untuk mengganti Ketua DPD PDI Perjuangan, Wayan Koster yang dinilai banyak kader sebagai strategi adu tanding yang sangat merugikan kekuatan yang sudah terbangun.
“Saat Rakernas sudah jelas PDI Perjuangan mengarahkan kadernya untuk meningkatkan kinerja. Jadi tidak ada alasan terjadi gejolak di internal,” jelas salah satu sumber di struktur internal PDI Perjuangan Bali yang menolak namanya disebutkan di Denpasar, Rabu (26/6/2019). Sumber itu juga menjelaskan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang digelar (18/6/2019) di Jakarta sudah membahas program kerja pemerintah ke depan hingga pelaksanaan Kongres V PDI Perjuangan yang rencananya dilaksanakan pada 8-10 Agustus 2019 di Bali.
Baca juga : Gugatan Prabowo di MK Kandas, Wayan Sudirta : 99,99 Persen Jokowi Menang
Saat Rakernas sudah jelas digambarkan pentingnya menjaga konsolidasi partai serta ruang kontemplasi agar mengalir gagasan jernih dan semakin berdedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Sehingga jangan dampai ego kader justru merusak tatanan yang sebenarnya menjadi modal kekuatan partai, dalam hal ini Wayan Koster sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. Dikatakannya para kader PDIP mulai bergejolak dan antusias untuk membahas mengenai pengisian pimpinan lembaga legislatif di daerah. Namun karena mengedepankan kepentingan partai, maka Rakernas juga diagendakan untuk menyatukan kekuatan PDIP dari tingkat pusat hingga ke level daerah.
Dalam kesempatan tersebut juga mengemuka, bahwa ketua partai di daerah dan petugas partai di eksekutif otomatis akan diberikan kesempatan mengabdi selama dua periode, agar kepemimpinannya optimal baik di struktur partai maupun dalam menentukan kebijakan pembangunan di daerah. “Bagi pengurus partai dan presiden, gubernur, bupati dikasi dua periode menjabat. Apalagi dia berprestasi seperti pak Koster. Kecuali dia melakukan kesalahan fatal baru tidak bisa dua periode,” jelas sumber yang sudah lumutan di PDI Perjuangan ini. eja/tim/ama
You must be logged in to post a comment Login