NEWS
Debat Ketiga Kandidat Wali Kota Cirebon Ricuh, Keputusan Debat Di Ulang.
CIREBON, JARRAKPOS.COM – KPU Kota Cirebon gelar debat Kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon yang ketiga. Acara di gelar di Hotel Prima Jln. Siliwangi Kota Cirebon. Rabu 20/11/24.
Namun dalam debat yang terakhir ini tidak berjalan mulus, pasalnya saat pertanyaan penalis sesi kedua untuk Paslon No. Urut satu mix mati, sehingga jawaban dari paslon satu tidak terdengar.
Atas kejadian tersebut para pendukung paslon protes dan saling menyerbu ke Sound system management center dan menimbulkan kericuhan antar pendukung Paslon
Hal tersebut di sampaikan juga oleh Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko saat di wawancarai oleh banyak Media yang meliput Debat.
Mardeko mengatakan, kericuhan tersebut di picu oleh adanya mix yang mati , sehingga pada saat sesi kedua jawaban Paslon No. Urut satu tidak terdengar.
” Atas insiden tersebut kami berembuk dengan tim semua Paslon dan akhirnya kami sepakat debat sesi kedua pertanyaanya di ulang.
” Dan alhamdulilah secara umum debat bisa berjalan lancar, kata Mardeko.
Lebih lanjut Mardeko menyampaikan bahwa, tujuan debat adalah mempublikasikan Visi dan Misi Paslon sehingga masyarakat bisa menilai dan memilih Pemimpin yang terbaik yang bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan membawa Kota Cirebon sejahtera, ” pungkasnya
Semantara itu, atas kejadian kericuhan dalam debat disesalkan oleh banyak kalangan salah satunya oleh Heru Mardianto warga Kota Cirebon yang turut menyaksikan insiden tersebut.
Kejadian serupa juga sempat terjadi saat debat ke dua di Convention Center Aston, pemicunya diduga adanya oknum pendung salah satu Paslon yang membawa atribut yang di kibarkan sambil melontarkan satire.
Padahal dalam aturan debat para pendukung di larang membawa atribut Paslon apa lagi saling satire yang dapat memicu keributan.
Menurut Heru KPU Kota Cirebon terlihat kurang profesional dalam memilih Oprator sound system dan dalam melakukan pengamanan debat, sehingga menimbulkan hal yang seharusnya tidak terjadi, ” kata Heru.
Atas kejadian tersebut menurut Heru Ketua KPU harus bertanggung jawab dan di evaluasi, jangan sampai kejadian serupa juga terjadi di momen pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan yang bisa menimbulkan kerawanan di tengah-tengah warga.
” Evaluasi sangat penting sebagai pembelajaran politik, agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali, ” pungkasnya.
You must be logged in to post a comment Login