EKONOMI
Di Tengah Wabah Corona, 14 Unit Cluster Frangipani Pandawa Garden Laku Terjual
Badung, JARRAKPOS.com – Meskipun perekonomian nampaknya mulai terpuruk, akibat dampak wabah virus Covid-19 atau Corona, namun ternyata 14 unit Cluster Frangipani Pandawa Garden dalam waktu singkat atau sekitar 2 bulan sudah laku terjual. Bahkan mulai April 2020 semua unit rumah sudah mulai terbangun dan siap serah terima kunci. Perumahan berkonsep nuansa alam dan berkelas tersebut, berada di Gg. Gerombang, Jalan Darmawangsa, Kutuh, Kuta Selatan, Badung. Harga type rumah yang dipasarkan untuk hunian menengah ke bawah ini, dibandrol mulai Rp650 juta sampai Rp800 juta.
Proyek perumahan berkelas yang dikerjakan oleh PT Agung Mesari Harijaya ini, mengusung tema Greenhouse for a Healty and Confort Life dibangun saat sektor properti di Bali masih mati suri. Namun ternyata di tengah pandemi wabah Corona, Pandawa Garden malah laris manis, karena penjualan rumah yang letaknya sangat strategis ini, harganya bisa dijangkau konsumen terutama menengah ke bawah. “Dengan type yang sama, harga untuk tahun 2020 ada kenaikan sekitar Rp150 juta per unit. Setengah dari pembeli tinggal di luar Bali,” ungkap Direktur Utama sekaligus Pemegang Saham 75% PT Agung Mesari Harijaya, Kristyaningsih Miyagi, SE., saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).
Jebolan mantan Pramugari senior ini, sejak awal merasa sangat yakin proyek ini akan diminati pasar mengingat bisnis properti telah dilakukan di beberapa tempat lainnya di Bali Selatan dan tingkat penjualannya sesuai harapan. Meskipun saat ini ekonomi makin lesu akibat terdampak Corona, namun Pandawa Garden memiliki team dengan kinerja yang sangat solid. “Bersyukur sekali punya team yang sangat solid, meskipun proyek sempat ada kendala PDAM dan PLN, tetapi akhirnya bisa berjalan dengan sangat baik,” kata Kristy sapaan akrabnya, seraya menegaskan akibat keadaan pandemi Corona, untuk Cluster Bougenville dan tahap berikutnya akan siap mulai dipasarkan kembali di akhir tahun 2020 dengan type yang lebih besar.
Adapun total dari perumahan tahap I totalnya ada 16 unit, sedangkan untuk tahap II ada 18 unit dan tahap III ada 10 unit villa dengan luasan tanah 200 – 250 meter per segi. “Kebetulan saya sudah punya beberapa proyek di area sini, di Pecatu, Uluwatu, Toya Ning juga. Saya melihat potensi disini sangat bagus lokasinya dan dekat kemana-mana. Saya juga kebetulan di ASITA, tour and travel juga jadi untuk direncanakan kerjasama dengan agen-agen. Jadi jika tamu pembeli membeli tidak ditempati bisa dikelola atau disewakan,” ungkapnya, seraya mengatakan saat ini sedang menunggu gambar dari team I Ketut Evariawan, ST selaku kontraktor dari Eka Cipta, karena dari team Ida Bagus Ascharya Prabawa, SH, CPI.,CPD dari Asia Land sudah siap untuk memasarkan.
Untuk tamu-tamu yang terdampak Corona dan terlebih yang bekerja di sektor HoReKa yang belum bisa mendapatkan pencairan dana dari bank, ada sebagian tamu yang melakukan angsuran ke developer langsung sampai jangka waktu 8 bulan ke depan atau sampai Desember 2020. “Kalau mengikuti PPJB, rumah jadi maka pembayaran harus lunas dan riilnya rumah jadi, kami belum bisa menerima pembayaran full. Dan sebagian tamu yang serah terima di bulan Mei 2020, akan melakukan pelunasan secara tunai. Saya pribadi yang bergerak di dua bisnis, Tour and Travel di Jogjakarta serta property cukup merasakan dampak Covid-19.
Pukulan berat memang dirasakan sangat berdampak di sektor bisnis perjalanan wisata, namun untungnya usaha properti di Bali masih tetap bisa berjalan. “Semua mobil diam di kandang, penjualan tiket dan tours 0%. Tapi untuk property yang disewa tamu tahunan masih berjalan baik dan hunian mencapai 80%. Kami selalu bersyukur karena khusus yang proyek Pandawa Garden ini, hitungannya secara bisnis masih baik dengan support penuh Bapak Haryo Budi Santoso dan Ibu Sientje F Fullur di AGM yang saat ini di team management,” beber Kristy yang dibuktikan telah melakukan serah terima kunci rumah perdana salah satu pembeli. “Kemarin kami serahkan kunci rumah yang perdana kepada Bapak Tri Widiantoro Adi Nugroho didampingi istri. Penyerahan kunci disertai doa telah kami lakukan,” imbuhnya.
Uniknya, Kristy menerima komentar dari pembeli yang cukup membuatnya terharu. “Baru kali ini ada doa dan makan bersama, saat penyerahan kunci rumah. Saya pikir proses serah terima hanya tanda tangan biasa, seperti perumahan lain pada umumnya,” ungkap Kristy menirukan komentar salah satu pembeli rumah tersebut. “Bagi kami, sungguh bersyukur bisa menyelesaikan rumah dengan baik. Harapan ke depan, semoga kondisi segera normal kembali dan perekonomian berjalan lancar, sehingga kami pun bisa melakukan aktivitas dengan lancar dan mendapatkan hasil yang lebih baik,” tutup Kristy. tim/ama