DAERAH
Dinas Perpustakaan dan Arpus Indramayu bekerja sama dengan Bank Indonesia serta OJK Menyelenggarakan Kelas BerGisi (Berbagi dan Berisi).
INDRAMAYU JarrakPos.Com- Pemerintah kabupaten Indramayu melaui Dinas Perpustakaan dan Arsip bekerja sama dengan Bank Indonesia (B.I), Otaritas Jasa Keuangan (OJK), TPAKD dan Bank BJB menyelenggarakan Kelas BerGisi (Berbagi dan Berisi) dengan edukasi Keuangan ” Digital Payment, Perlindungan Konsumen Sektor keuangan, dan waspada entitas keuangan Ilegal”.
Bertempat di Aula BKAD Indramayu Rabu (24/07/24) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana, CEO Regional 3 BJB Aris Mirawan, Kepala OJK Cabang Cirebon Agus Muntholib, Manager Sistim Pembayaran Bank Indonesia Wayan Sri Widhiastuti, Plt Pimpinan Cabang Bank BJB Indramayu Muhamad Reza, Perwakilan Divisi Digital Banking Bank BJB Nasa Swastika Larasati, Managwr Digital Merchant Acquistion Paramitha Y .
Dalam sambutannya perwakilan Bank Indonesia Wayan Sri Dwi Astuti ” Kegiatan ini sangat bagus untuk menginpirasi masyarakat pentingnya membaca buku disamping itu pula kita juga harus memahami fungsi Bank Indonesia adalah Lembaga negara yang berdiri atas undang-undang no 23 tahun 1999 yang di ubah beberapa kali menjadi undang-undang no.4 tahun 2023 tentang P2SH, Bank Indonesia tidak menerima tabungan atau kredit dari masyarakat” ungkap Wayan Sri.
Tugas bank Indonesia itu ada 3 yaitu:
1.Mencapai Stabilitas nilai rupiah dilihat dari Inflasi.
2.Memelihara sistim Pembayaran
3.Menjaga Stabilitas Sistim Keuangan,
Salah satu tugas adalah memelihara sistim pembayaran seperti kliring sekarang memakai sistim Kris, kris ini merupakan metode pembayaran dengan menggunakan Smatfone pembayarannya bisa dilakukan di semua jasa pembayaran dan itu merupakan pembayaran standar di Indonesia bahkan di luar Indobesia (Malaysia, Singapura, Thailand sekarang sudah diterapkan Korsel, Jepang, India dan Uni Emirat Arab)” papar Sri Widhiastuti.
Sementara itu perwakilan OJK Cabang Cirebon Agus Muntholib SH. MH dalam sambutannya ” kita harus mewaspadai judi Online, bahwa pengguna internet di indonesia mencapai 78,19 % diantara jumlah penduduk tersebut ada penggunanya adalah anak-anak, maraknya skema skeming, fenomena judi online berprofesi mereka yang faham dengan hukum bukan kaleng- kaleng itulah data yang ada” tegasnya.
Kondisinya bila kita melakukan judi konfensional itu kita di mainkan bandar, apalagi dengan judi online akan semudah kita dibohongi oleh orang lain, oleh katena itu kita perlu perencanaan keuangan secara bijak, maka alokasikan 40% untuk kebutuhan pokok, alokasikan 30% untuk bayar kewajiban , 20 % untuk sosial dan 10% untuk investasi” lanjut Agus.
Kepala DPA Indramayu Aan Hendrajana dalam sambutannya” Kegiatan ini menindak lanjuti arahan dari bupati setiap dinas harus berkontribusi dan berinofasi, DPA Indramayu telah melakukan berbagai macam kegiatan diantaranya kelas bauty, ekonomi Kreatif, pengelolaan sampah dll.Acara ini bentuk keprihatinan DPA Indramayu akan maraknya judi online saat ini, agar generasi muda terselamatkan di perpustakaan sendiri akan di bangun rumah hijau buat edukasi” tegasnya
Inovasi yang lain adalah silanglayang yaitu membangun perpustakaan yang ada dengan memberikan pinjaman buku secara terus menerus, selain itu ada dongeng keliling bagi anak-anak sekolah dasar, Perpustakaan digital, Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua” ujar Aan Hendrajana.
Semoga dengan adanya sosialisasi ini masyarakat umumnya lebih berhati-hati lagi dalam mengajukan pinjaman online dan sadar akan bahaya judi online yang sudah banyak merasuki sendi kehidupan masyarakat dengan memakan korban yang begitu banyak.******(Gus Wahyu Ratusan)*****
You must be logged in to post a comment Login