EKONOMI
Dinas Pertanian Provinsi Bali Bantu 500 Sembako Masyarakat Terdampak Covid-19
Denpasar, JARRAKPOS.com – Menindaklanjuti arahan Gubernur Bali, Wakil Gubernur dan Sekda untuk adanya kepedulian sosial kepada masyarakat yang terkena dampak kebijakan physical distancing pengendalian Covid-19, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyalurkan 500 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, Jumat (17/4/2020). Bantuan spontanitas tersebut dilakukan secara swadaya dari para pegawai di dinas setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., mengatakan diisamping berbagai program dalam upaya penanganan PDP, ODP dan pasien Covid-19 maupun penanganan dampak baik kepada kelompok masyarakat maupun dunia usaha melalui program jaring pengaman sosial telah dan akan dilaksanakan oleh Pemprov Bali. Juga diharapkan ada kepedulian sosial lainnya dari masyarakat kepada kelompok masyarakat yang terkena dampak.
Bekerjasama dengan Toko Tani Indonesia (TTI) Center paket sembako yang disalurkan merupakan bantuan spontanitas dari seluruh pajabat dan staf ASN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Disalurkan melalui karyawan setempat untuk disampaikan langsung kepada masyarakat yang berhak menerima. Paket Sembako sendiri dibeli dari kelompok tani dan kelompok ternak binaan sehingga terbantu dalam memasarkan produknya. “Jadi ada efek ganda disini, ada fasilitasi pemasaran hasil produk lokal dan ada sekedar bantuan Sembako untuk yang terkena dampak,” ujar Wisnuardhana.
Terkait dengan penyediaan pangan bagi masyarakat Bali, Wisnuardhana juga menyampaikan telah mendapat arahan dari Gubernur Bali dan Sekretaris Daerah selaku Ketua dan Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 serta dari Wakil Gubernur selaku Ketua Tim percepatan penanganan dampak Covid-19 untuk menetapkan langkah-langkah strategis agar pangan tetap terjaga ketersediaanya sesuai kebutuhan.
Wisnuardhana juga menyampaikan petani termasuk golongan masyarakat yang terdampak kebijakan penanggulangan Covid-19. Terdiri dari buruh tani dan petani penggarap yang jumlahnya lebih dari 90 KK se-Bali. Data tersebut telah disampaikan kepada Dinas Sosial agar dipertimbangakan untuk memperoleh bantuan pangan non tunia atau bantuan lain yang diprogramkan pemerintah Provinsi Bali. “Data sudah saya serahkan by name by address dan sekarang sedang dilihat apakah petani penggarap dan buruh tani ini sudah termasuk di dalam datanya Dinas Sosial yang memang berhak memperoleh bantuan pangan non tunai agar tidak duplikasi,” ujarnya.
500 sembako secara simbolis serahkan kepada masyarakat terdampak yakni perwakilan seniman jalanan (group band/penyanyi), awak media, unsur masyarakat, petani dan petani penggarap, buruh tani, hingga pegawai kontrak di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang istri/suaminya berhenti bekerja akibat dampak wabah Covid-19. Sangat disadari cakupan bantuan tersebut tidak luas namun diharapkan ke depan tetap bisa dikembangkan secara spontanitas. eja/ama